Suara.com - Hari kemerdekaan Indonesia akan kembali kita rayakan besok, 17 Agustus 2022. Tahun ini, Indonesia sudah memasuki 77 tahun sejak kemerdekaan pertama kali diungkap ke publik lewat proklamasi yang disampaikan oleh Presiden RI pertama, Ir.Soekarno.
Sejarah kemerdekaan Indonesia ini tidak pernah lepas dari peristiwa Rengasdengklok yang terjadi pada 16 Agustus 1945.
Lantas, bagaimana kronologi peristiwa Rengasdengklok yang masuk dalam detik-detik Proklamasi Kemerdekaan Indonesia?
Kronologi Peristiwa Rengasdengklok
Baca Juga: Apa Itu Malam Tirakatan 17 Agustus? Ini Susunan Acara dan Doa Lengkap
Konflik antara Golongan Tua dan Golongan Muda yang memang telah terjadi jauh sebelum kemerdekaan menemui titik terang untuk segera memerdekakan Indonesia. Hal ini disebabkan karena Jepang diketahui telah kalah dari sekutu dan menyerah tanpa syarat pada 14 Agustus 1945.
Jepang pun sebenarnya merahasiakan kekalahan mereka dari Indonesia, namun salah satu anggota Golongan Muda, Sutan Syahrir mengetahui hal tersebut dan langsung memberitahukan kepada para anggota Golongan Muda.
Perdebatan pun mulai terjadi ketika Golongan Muda yang diketuai oleh Chairul Saleh mendesak Soekarno dan Moh. Hatta untuk segera memerdekakan Indonesia. Namun, hal tersebut sulit dilakukan karena masih ada pengaruh dari Jepang dengan segala tawaran mereka untuk menunda kemerdekaan Indonesia.
Tak hanya itu, para anggota Golongan Tua pun meminta para Golongan Muda untuk menunggu terlebih dahulu adanya sidang PPKI yang akan memutuskan kapan proklamasi akan dibacakan. Untuk itu, para Golongan Muda pun sepakat untuk mengasingkan Soekarno dan Moh Hatta demi menyegerakan proklamasi.
Para Golongan Muda yang sudah melakukan pertemuan di Pengangsaan Timur Jakarta akhirnya menyetujui untuk mendesak Soekarno dan Moh. Hatta untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 16 Agustus 1945.
Baca Juga: 30 Ucapan 17 Agustus 2022 Singkat, Cocok Dijadikan Status WA
Dua anggota Golongan Muda, Wikana dan Darwis pun diminta untuk menemui Soekarno dan menyampaikan isi pertemuan mereka sebelumnya. Tak hanya itu, Wikana dan Darwis juga menyampaikan adanya ancaman pergolakan dari masyarakat jika proklamasi kemerdekaan tak kunjung diumumkan.
Lagi-lagi, Soekarno dan Moh Hatta kembali menolak desakan Golongan Muda dengan tetap bersikukuh akan memproklamasikan kemerdekaan jika sidang PPKI sudah dilaksanakan.
Soekarno dan Hatta diasingkan ke Rengasdengklok
Hal ini akhirnya membuat golongan muda memilih menculik dan mengasingkan Presiden dan Wakil Presiden pertama Indonesia ini ke Rengasdengklok.
Di sana, para anggota Golongan Muda terus mendesak Soekarno agar segera memerdekakan Indonesia. Setelah bersitegang cukup lama, akhirnya Soekarno menyetujui untuk segera memerdekakan Indonesia namun meminta untuk membacakan proklamasi kemerdekaan di Jakarta pada tanggal 17 Agustus 1945.
Jaminan proklamasi kemerdekaan Indonesia akan dilaksanakan pada tanggal 17 Agustus 1945 ini juga ditepati oleh golongan tua saat salah satu anggotanya, Ahmad Soebardjo yang datang ke Rengasdengklok untuk menjemput Soekarno- Hatta.
Pembacaan Teks Proklamasi Kemerdekaan
Sesampainya di Jakarta, para anggota Golongan Muda langsung mempersiapkan kebutuhan selama proklamasi. Teks proklamasi pun disusun di rumah Laksamana Maeda yang bersedia meminjamkan rumahnya untuk persiapan proklamasi. Teks proklamasi Indonesia pun diketik oleh Sayuti Melik.
Persiapan demi persiapan pun sudah dilakukan oleh para anggota golongan muda dan tua. Tepat pukul 10.00, Soekarno membacakan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia di depan halayak ramai di rumah Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur No. 56 dan menandakan bahwa Indonesia telah merdeka dari penjajahan.
Kegigihan para anggota Golongan Muda pun terbayarkan setelah berhasil memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.
Kontributor : Dea Nabila