Perempuan Curhat Kesal Tetangga Memaksa untuk Aktif di Lingkungan Meski Bekerja Pulang Sore, Berakhir Dihujat Warganet

Selasa, 16 Agustus 2022 | 13:22 WIB
Perempuan Curhat Kesal Tetangga Memaksa untuk Aktif di Lingkungan Meski Bekerja Pulang Sore, Berakhir Dihujat Warganet
Ilustrasi stres bekerja tapi dituntut bersosialisasi (pexels.com/Yan Krukov)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Aku dan suami sama-sama kerja, tinggal berdua plus anak 1 umur 4 bulan tanpa ART. Kerja 6 hari seminggu shift panjang. Kalau weekend kadang ke rumah ortu. Ini kami masih sempat sosialisasi, ikut PKK wlaupun kadang izin, nyapa-nyapa tetangga. Sender sesibuk apa si, apa kerjanya 24 jam?" komentar warganet.

"Mbaknya lebih cocok tinggal di apartemen kayaknya daripada di kampung," imbuh warganet lain.

"Orang beda-beda sih, terkadang emang ada yang energinya habis setelah kerja seharian dan enggak bisa bersosialisasi," tambah lainnya.

"Sanksi sosial akibat jarang srawung ya gitu, di sini banyak isteri-isteri yang kerja pagi pulang sore bahkan kena shift malam juga ya tetep srawung," tulis warganet di kolom komentar. Hal-hal kayak gini mending dikomunikasikan.

"Nyoba dikomunikasikan dulu nder. Kayak pas berangkat PKK nyoba ngomong ke ibu-ibu tentang keadaan sender. Terus minta saran gimananya sama ibu," timpal lainnya.

Saat berita ini dibuat, curhatan tersbeut telah disukari ratusan kali dengan puluhan komentar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI