Perempuan Curhat Kesal Tetangga Memaksa untuk Aktif di Lingkungan Meski Bekerja Pulang Sore, Berakhir Dihujat Warganet

Selasa, 16 Agustus 2022 | 13:22 WIB
Perempuan Curhat Kesal Tetangga Memaksa untuk Aktif di Lingkungan Meski Bekerja Pulang Sore, Berakhir Dihujat Warganet
Ilustrasi stres bekerja tapi dituntut bersosialisasi (pexels.com/Yan Krukov)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bersosialisasi saat bertetangga memang perlu dilakukan. Namun tak semua orang bisa bersosialisai dengan tetangga karena pekerjaan.

Seperti curahan hati perempuan yang mengaku dinyinyiri oleh tetangganya karena jarang bersosialisasi.

"Tetangga-tetangga aku yang pengurus arisan pernah ngajak aku ngomong. Awal ngomong udah nyindir, dibilang kok enggak pernah kelihatan d dawis ya mbak, sesekali harusnya datang," curhatan perempuan tersebut di akun Twitter @seputartetangga.

Perempuan tersebut kemudian menjawab bahwa saat dia pindah dawis sudah mulai sehingga dia tak sempat ikut.

Baca Juga: Kitab yang Dipelajari Gus Samsudin di Pesantren Terbongkar, Ternyata Kitab Sihir dan Perdukunan

Ilustrasi gosip.[pexels.com/Yan Krukov]
Ilustrasi digosipi tetangga .[pexels.com/Yan Krukov]

"Eh tahunya minta tolong pegang iuran sampah buat bantuin, bangke," tambahnya.

Tak hanya itu, perempuan tersebut menyatakan bahwa dia juga sempat terpaksa dijadikan sekretaris PKK.

"Padahal saya kerja, mana enggak diikutin grup, eh giliran lagi mau nyetor uang iuran sampah disuruh nyetor ke Pak RT, katanya lagi rapat pengurus, lah kocak," imbuhnya lagi.

Sementara menjelang agustusan, paving perumahan dicat oleh lingkungan namun paving di depan rumahnya tak dicat sama sekali.

"Aku salah apa, disindir-sindir mulu supaya aktif jadi ketua lomba, saya kerja euy sadar beban, yakali cari muka sok-sokan jadi ketua padahal pulang kerja minimal jam 6," ungkap perempuan tersebut.

Baca Juga: Viral Detik-detik Diduga Ibu dan Anak curi sepeda di Sekolah, Publik: Kompak Sekali, Jadi Terharu

Perempuan mengaku dipaksa bersosialisasi (twitter/seputartetangga)
Perempuan mengaku dipaksa bersosialisasi (twitter/seputartetangga)

Curhatannya malah mengundang berbagai pro kontra dari warganet.

"Aku dan suami sama-sama kerja, tinggal berdua plus anak 1 umur 4 bulan tanpa ART. Kerja 6 hari seminggu shift panjang. Kalau weekend kadang ke rumah ortu. Ini kami masih sempat sosialisasi, ikut PKK wlaupun kadang izin, nyapa-nyapa tetangga. Sender sesibuk apa si, apa kerjanya 24 jam?" komentar warganet.

"Mbaknya lebih cocok tinggal di apartemen kayaknya daripada di kampung," imbuh warganet lain.

"Orang beda-beda sih, terkadang emang ada yang energinya habis setelah kerja seharian dan enggak bisa bersosialisasi," tambah lainnya.

"Sanksi sosial akibat jarang srawung ya gitu, di sini banyak isteri-isteri yang kerja pagi pulang sore bahkan kena shift malam juga ya tetep srawung," tulis warganet di kolom komentar. Hal-hal kayak gini mending dikomunikasikan.

"Nyoba dikomunikasikan dulu nder. Kayak pas berangkat PKK nyoba ngomong ke ibu-ibu tentang keadaan sender. Terus minta saran gimananya sama ibu," timpal lainnya.

Saat berita ini dibuat, curhatan tersbeut telah disukari ratusan kali dengan puluhan komentar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI