Gus Muwafiq menambahkan tugas kedua kaum Muslimin dan pesantren yaitu menerus perjuangan waliyullah. Sebab Islam dibawa oleh para waliyullah yang sebagian sebagian besar memiliki keturunan Rasulullah.
Ia menjelaskan para waliyullah berdakwah dengan pendekatan kultural dan dari hati ke hati, sehingga bisa diterima oleh masyarakat secara mudah.
Dakwah tidak merusak, tapi membangun peradaban manusia sehingga Muslim Indonesia memiliki ciri khas dibandingkan negara lain. Dakwah menyerap substansi ajaran Islam, bukan meniru budaya Arab saja.
"Kedua, tugas menjadi penerus misi waliyullah, pesantren membawa misi pendidikan dari Rasulullah. Pesantren mampu mencetak umat Islam yang begitu besar. Bisa mencetak ulama," tutur Gus Muwafiq.
Gus Muwafiq menuturkan Islam kuat di Indonesia karena waliyullah semuanya mengajarkan kecintaan kepada negara.
Hal tersebut kata Gus Muwafiq, diajarkan oleh para ulama seperti KH Muhammad Hasyim Asy'ari Tebuireng. Salah satunya lewat Resolusi Jihad.
Dengan strategi itu, Islam yang bergerak ke Eropa tidak tumbuh subur seperti Islam yang disebarkan di Indonesia. Yakni semakin lama semakin kuat.
"Masjid terbanyak ada di Indonesia, haji terbanyak juga dari Indonesia dan orang salat terbanyak ada di Indonesia. Di Indonesia penghafal Al-Qur'annya paling banyak. Kenapa kok bisa begitu. Ini berkat strategi dakwah waliyullah," kata dia.
Selain itu, Gus Muwafiq menceritakan dahulu merebut merah putih harganya nyawa. Para santri, para ulama kata Gus Muwafiq juga menjaga NKRI.
Baca Juga: Link Twibbon HUT RI ke-77 untuk Profil Facebook, Instagram hingga WhatsApp
"Jenderal Sudirman dengan paru-paru yang sakit tetap berjuang. Santri jaga warisan bangsa dan negara. Karena tinggalan para wali dan ulama. NKRI harga mati," katanya.