Cerita Polisi Gadungan Ngaku Terinspirasi Gaya Patwal Kementerian, Keluar Modal Jutaan Buat Beli Seragam

Bangun Santoso Suara.Com
Selasa, 16 Agustus 2022 | 12:45 WIB
Cerita Polisi Gadungan Ngaku Terinspirasi Gaya Patwal Kementerian, Keluar Modal Jutaan Buat Beli Seragam
ILUSTRASI: Pengendara Kena Tilang Polisi Gadungan. (TikTok/intaaanmaulina)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Polisi gadungan berinisial I yang melakukan penipuan seolah-olah menjual mobil terinspirasi dari profesi petugas patroli dan pengawalan (patwal) kementerian di gedung DPR RI.

"Dulu waktu jadi sopir di DPR, saya pernah kenal (tahu) polisi patwal," kata sang polisi gadungan I kepada wartawan di Jakarta Utara, Senin (15/8/2022).

Tak cukup sekadar tahu, I pun mencoba meniru penampilan polisi tersebut.

Dia membeli barang-barang yang dibutuhkan agar memiliki penampilan mirip petugas patroli pengawalan kementerian, mulai dari helm, seragam polisi lalu lintas, jaket hijau, sepatu pakaian dinas harian (pdh) hingga pistol untuk hiasan di saku yang mirip seperti aslinya.

Baca Juga: Polres Jakarta Utara Tangkap Polisi Gadungan Kasus Penipuan Jual Mobil Alphard Rp506 juta

I menghabiskan modal jutaan rupiah untuk meniru penampilan polisi. Jaket hijau patwal dibeli seharga Rp 800 ribu. Helm polisi, seragam hingga sepatu pdh pun harganya mencapai jutaan rupiah. Apalagi pistol, dimana senjata jenis 'air softgun' itu juga dipesan secara khusus, namun harganya tidak diungkap.

Menurut I, dia tidak pernah bercita-cita menjadi polisi sebelumnya. "Baru kepikiran," kata dia.

Walau begitu, I sangat totalitas dan royal dalam memenuhi ekspektasi terkait barang-barang yang dibutuhkan untuk meniru penampilan polisi patwal.

Untuk memenuhi ekspektasi itu, I mengaku mengeluarkan uang pribadi mencapai Rp 1,5 juta, di luar harga membeli senjata tiruan (air softgun).

Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Metro Jakarta Utara Ajun Komisaris Besar Polisi Febri Isman Jaya mengatakan status I saat ini adalah tidak bekerja, namun wiraswasta. Uang yang diperoleh dari hasil menipu senilai Rp 506 juta sudah dipakai hingga tidak bersisa.

Baca Juga: Polisi Gadungan Beraksi di Media Sosial, Emak-emak di Sumsel Dirampok Saat Tepati Janji Bertemu

Menurut I, uang tersebut dipakai untuk memodali proyek tertentu. Namun dia tidak menyebutkan proyek apa yang dimaksud.

Saat ditanyai wartawan apakah I pernah bekerja di DPR sebagai sopir, Febri menjawab bahwa pekerjaan itu dilakukan serabutan.

"Iya. Jadi serabutan itu. Kalau ditanya kerjanya, enggak ada kerja. (Wira)swasta saja," kata Febri.

Febri menjelaskan berdasarkan informasi sementara, atribut kepolisian yang dibeli I sudah setahun. Atribut-atribut tersebut menurut I juga tidak digunakan untuk menipu korbannya di Jakarta Utara.

"Adapun uang yang diperoleh dari hasil menipu dipakai foya-foya," kata Febri.

Kejadian penipuan, kata Febri, ketika korban berkomunikasi dengan I, dan melakukan transfer dana sebesar Rp 506 juta karena akan dijanjikan satu unit mobil, salah satunya Alphard dan Fortuner.

"Dan sampai saat ditagih-tagih terus oleh korban, dari tersangka kemudian menghindar-menghindar. Karena itu korban melakukan pelaporan ke Polres Metro Jakarta Utara," kata Febri. (Sumber: Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI