Suara.com - Akademisi dan pengamat politik dari Universitas Trunojoyo Madura (UTM), Surokim Abdusalam mengapresiasi dan berterima kasih pada Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), karena telah memberi ruang dan waktu yang lebih panjang bagi masyarakat untuk bisa memberi masukan, kritikan, serta evaluasi, terhadap visi-misi dan gagasan yang disampaikan.
"Selama ini politik kita lebih banyak last minute, seolah-olah politik hanya diperuntukkan bagi elite dan penguasa," ujar Surokim.
"Hari ini, Bapak-bapak semua partai pengusung KIB, memberikan tradisi baru untuk membuka akses lebih luas dan panjang kepada masyarakat indonesia untuk memberi catatan, memberi masukan, dan sekaligus juga memberi kritik evaluasi," imbuhnya.
Menurut Surokim hal itu merupakan konvensi yang baik dan layak untuk dilanjutkan. Surokim mengatakan, tugas abadi politik dan pengabdi negara hanya ada tiga, melindungi, melayani, dan mensejahterakan.
Baca Juga: Pengamat Politik Unair: Visi dan Misi KIB Bisa Perkuat Demokrasi Negara
"Jangan lelah untuk membersamai masyarakat indonesia, jangan hanya mendekati masyarakat Indonesia hanya menjelang 2024 saja. Mulai hari ini, saatnya bapak, ibu, semua mendekat, membersamai dan bersama-sama masyarakat indonesia untuk mencapai harapan-harapan baik," tuturnya.
"Semoga saja KIB tidak lelah untuk melayani. Saya sudah baca (visi-misi) Pak Ketum, melindungi sudah ada di visi misinya, mensejahterakan banyak sekali. Yang kedua mohon nitip saja yang melayani mohon yang inklusivitas tadi tetap diperhatikan, sehingga tekad kita untuk melayani seluruh tumpah darah, masyarakat indonesia tidak pandang bulu terus menjadi ciri khas KIB," harap Surokim.