Suara.com - Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto secara resmi telah mengonfirmasi bahwa dirinya akan maju sebagai capres di Pemilu 2024 mendatanf.
Hal ini dinyatakan sendiri oleh Prabowo forum Rapat Pimpinan Nasional atau Rapimnas Partai Gerindra di SICC, Bogor, Jawa Barat, dalam pada Jumat (12/8/2022).
Mau mencalonkan jadi capres, Prabowo digadang-gadangkan akan menggandeng Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai koalisinya.
Prabowo dan Cak Imin memang sudah terang-terangan tampak mesra sejak datang bersama ke KPU untuk pendaftaran partai masing-masing.
![Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya ( Gerindra) Prabowo Subinato (kiri) bersama Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (kanan) berjabat tangan usai mendaftarkan partainya masing-masing sebagai Calon Peserta Pemilu tahun 2024 di Kantor KPU, Jakarta Pusat, Senin (8/8/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/08/08/96029-prabowo-subianto-dan-muhaimin-iskandar.jpg)
Menggandeng Cak Imin yang merupakan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), pengamat politik sekaligus akademisi, Rocky Gerung menyebutkan etikabilitas Prabowo tetap dipertanyakan.
Rocky Gerung menyebutkan bahwa basis suara PKB yang berasal dari Nahdlatul Ulama (NU) masih kalah dengan suara emak-emak.
"Berbulan-bulan ini Pak Prabowo ingin menyapu suara muslim, terutama NU di Jawa, tapi ada hal yang diingat orang bahwa Pak Prabowo berjanji timbul tenggelam bersama rakyat, berjanji kepada emak-emak" ungkap Rocky Gerung di kanal Youtube yang tayang pada Minggu (15/8/2022).
"Nah suara emak-emak itu sekarang lebih signifikan daripada suara Nahdlatul Ulama karena di dalam Nahdlatul ulama ada faksi PKB Gus Dur PKB Cak Imin, tapi kalau suara emak-emak itu kompak," tambahnya.
Lebih lanjut Rocky Gerung menyebutkan bahwa Prabowo pernah berjanji untuk bersama rakyat dan emak-emak, namun dia malah masuk ke pemerintahan.
Baca Juga: Kasus Dugaan Pencurian Cokelat dan Pengancaman Karyawan Alfamart Didalami Polisi
"Elektabilitas itu soal ketiga, yang utama itu etikabilitas, itu menyangkut janji-janji Pak Prabowo pada emak-emak dulu, baru soal intelektualitas kalau Pak Prabowo enggak diragukan, tapi kalu etikabilitas masih dipertanyakan," imbuhnya lagi.