Gerindra-PKB Sudah Sepakat Koalisi Tapi Belum Tentukan Capres-Cawapresnya, Begini Analisis Pakar

Senin, 15 Agustus 2022 | 13:51 WIB
Gerindra-PKB Sudah Sepakat Koalisi Tapi Belum Tentukan Capres-Cawapresnya, Begini Analisis Pakar
Ketum Gerindra Prabowo Subinato (kiri) bersama Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar (kanan) usai mendaftarkan partainya masing-masing sebagai Calon Peserta Pemilu tahun 2024 di Kantor KPU, Jakarta Pusat, Senin (8/8/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) telah menyatakan sepakat untuk berkoalisi untuk Pilpres 2024. Namun koalisi itu belum menyepakati siapa calon presiden atau calon wakil presiden yang akan diusung.

Menanggapi hal itu, Direktur Eksekutif Institute for Democracy & Strategic Affairs, (Indostrategic), Khoirul Umam, memaparkan pandangan dan analisisnya.

Pertama, menurutnya, belum adanya capres-cawapres dari koalisi tersebut lantaran dianggap masih ada yang belum selesainya proses negosiasi politik antara Prabowo dengan Cak Imin atau Muhaimin Iskandar.

Ia menilai, Prabowo masih menginginkan nama lain selain Cak Imin yang dijadikan sebagai cawapresnya.

"Belum selesainya proses negosiasi politik antara Prabowo dan Muhaimin. Sempat muncul informasi Prabowo menginginkan nama lain selain Muhaimin yang lebih mengakar di basis pemilih Nahdliyyin," kata Khoirul saat dihubungi, Senin (15/8/2022).

Namun di sisi lain, Khoirul menilai, mesin politik PKB tentu menginginkan agar Cak Imin menjadi cawapres. Terlebih untuk mengoptimalkan efek ekor jas atau coattail effect bagi PKB dalam Pileg.

Tapi, kata dia, menilik dinamika Pilpres selama ini, strategi politik Cak Imin cenderung realistis dan fleksibel. Menurutnya, keputusan Cak Imin bisa cepat berubah seiring dengan insting politik dan kalkulasi pragmatisme yang berkembang.

Ketum Gerindra Prabowo Subainto saat berpidato dalam acara Rapimnas Gerindra, SICC, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (13/8/2022). [Suara.com/Ria Rizki]
Ketum Gerindra Prabowo Subainto saat berpidato dalam acara Rapimnas Gerindra, SICC, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (13/8/2022). [Suara.com/Ria Rizki]

"Orientasi Muhaimin adalah menang, bukan target dikenang sebagai Capres/ Cawapres yang tumbang. Karena itu, jika per hari ini pasangan Capres-Cawapres dari koalisi Gerindra-PKB belum dideklarasikan, artinya janur belum melengkung. Sehingga potensi pecah kongsi masih bisa terjadi," tuturnya.

Kemudian analisis ke dua, Khoirul menjelaskan, belum dideklarasikannya capres-cawapres dalam koalisi Gerindra-PKB yakni bisa dimaknai karena kedua partai tetap membuka pintu bagi masuknya partai politik lain ke dalam koalisi.

Baca Juga: Telusuri Laporan Putri Sulut Emosi Ferdy Sambo, Timsus Datangi Magelang

"Sehingga relasi antar anggota koalisi masih setara (equal). Sebab jika pasangan Capres-Cawapres sudah dideklarasikan, hal itu berarti mengunci langkah koalisi, sekaligus menutup kemungkinan partai lain yang akan masuk untuk dipertimbangkan menjadi Cawapres bagi Prabowo," tuturnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI