Deretan Kontroversi Salman Rushdie, Penulis Novel Ayat-Ayat Setan yang Baru Saja Ditikam

Senin, 15 Agustus 2022 | 12:41 WIB
Deretan Kontroversi Salman Rushdie, Penulis Novel Ayat-Ayat Setan yang Baru Saja Ditikam
Penulis novel Ayat-Ayat Setan atau Satanic Verses, Salman Rushdie mengalami penyerangan di New York ketika memberikan kuliah umum. (The Guardian)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bagi Anda penyuka novel, pasti pernah mendengar sebuah novel yang kontroversial berjudul Ayat-ayat Setan atau The Satanic Verses karya Salman Rushdie, yang terbit pada 1988.

Novel ini dituding berisi penghinaan terhadap Islam sehingga membuat Salman Rushdie harus hengkang dari negara kelahirannya karena gelombang protes dan sejumlah ancaman pembunuhan.

Karena itu, Salman Rushdie melarikan diri ke Inggris dan bersembunyi di bawah perlindungan Scotland Yard pada akhir era 1980-an.

Dan pada Jumat (12/8/2022) ancaman pembunuhan tersebut menjadi nyata. Salman Rushdie ditikam belasan kali oleh seorang pemuda ketika sedang memberikan kuliah umum di Chautauqua Institution, New York, Amerika Serikat.

Penulis berusia 75 tahun tersebut sedianya akan memberikan kuliah umum dengan topik kebebasan artistik. Saksi mata di lokasi mengatakan, penyerang langsung naik ke panggung dan menerjang Salman Rushdie lalu menikamnya beberapa kali.

Akibat serangan tersebut, Rushdie terancam kehilangan satu matanya. Tak hanya itu, saraf di lengannya putus dan luka tusuk juga merusak jaringan hatinya.

Tersangka penikamnya adalah Hadi Matar, pria berusia 24 tahun, yang merupakan simpatisan ekstremisme Syiah dan Korps Pengawal Revolusi Iran.

Kontroversi Salman Rushdie

Salman Rushdie adalah novelis berkebangsaan inggris dan lahir di India pada 19 Juni 1947. Ia merupakan putra seorang pengusaha muslim yang terbilang berada di India.

Baca Juga: Salman Rushdie Ditikam Belasan Kali hingga Berisiko Cedera Permanen

Rushdie menempuh pendidikan tinggi di Rugby School dan University of Cambridge. Di sana ia menerima gelar M.A dalam bisang sejarah pada 1968. Ia pernah bekerja di London sebagai penulis dan copywriter periklanan sepanjang 1970-an.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI