Suara.com - Tanggal 14 Agustus diperingati sebagai Hari Pramuka Indonesia, jauh sejak tahun 1961 lalu. Jelas, gerakan pramuka di Indonesia tidak bisa lepas dari peran bapak pramuka dunia, Boden Powell. Tapi bagimana sebenarnya sejarah Hari Pramuka hingga saat ini menjadi salah satu ekskul wajib di Indonesia?
Sekilas Sejarah Pramuka Dunia
Boden Powell, atau dikenal juga dengan mana Robert Stephenson Smyth, lahir pada 22 Februari 1857, adalah penggagas gerakan pramuka dunia. Melalui bukunya dengan judul Scouting for Boys, ia membuka mata dunia atas gerakan dan nilai-nilai kepramukaan yang mendasar.
Awalnya gerakan pramuka didirikan dengan nama Boys Scout, dan beranggotakan laki-laki sejak tahun 1908. namun 1912, Agnes yang merupakan saudara perempuannya, mendirikan Girl Guides yang menjadi cikal bakal gerakan pramuka perempuan.
Baca Juga: 30 Kata-kata Hari Pramuka 2022 Penuh Makna dan Semangat Juang
Sejarah Pramuka Indonesia
Sebuah buku karya Toto Sugiarto dengan judul Sejarah Pramuka Indonesia dan Cikal Bakal Jambore Nasional menyebutkan bahwa gerakan pramuka telah dimulai sejak era penjajahan Belanda.
Di Indonesia organisasi yang menyerupai pramuka berdiri dengan nama Nederlandse Padvinders Organisatie atau NPO, yang didirikan pada 1912. Namanya berganti menjadi Nederlands-Indische Padvinders Vereeniging atau NIPV pada 1916 lalu.
Meski masih berada di bawah pemerintahan Belanda kala itu, badan tersebut menjadi cikal bakal pramuka Indonesia. Hal ini kemudian mendorong S.P. Mangkunegara VII untuk mendirikan Javaanse Padvinders Organisatie atau JPO, yang disusul dengan kelahiran organisasi lain seperti Padvinder Muhammadiyah, Nationale Padvinderij, dan sebagainya.
Sejarah Hari Pramuka
Baca Juga: 20 Link Twibbon Hari Pramuka 2022 Terbaru, Desain Baru dan Lebih Keren!
Lalu bagaimana Hari Pramuka kemudian menjadi peringatan nasional? Hal ini didorong dengan keputusan presiden Soekarno kala itu, tanggal 9 Maret 1061, untuk membubarkan semua organisasi kepanduan di Indonesia. Kala itu terdapat tiga federasi berbeda, IPINDO, POPPINDO, dan PKPI.
Peleburan ini kemudian menyatukan ketiga organisasi tersebut dalam satu nama, Gerakan Pramuka. Hal ini dilegalkan dengan Keppres No. 238 Tahun 1961 tentang Gerakan pramuka yang ditandatangani pada 20 Mei 1961.
Beberapa bulan setelahnya Gerakan Pramuka diperkenalkan secara nasional pada tanggal 14 Agustus 1961, dan menjadi titik awal perayaan Hari Pramuka Nasional yang dilaksanakan di Indonesia.
Gerakan Pramuka sendiri kemudian menjadi ekstrakulikuler wajib di sekolah lantaran nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Nilai kemanusiaan yang luhur, kerjasama, kolaborasi, hingga nilai filosofis tunas kelapa yang menggambarkan anggota pramuka, jelas menjadi alasan mengapa gerakan ini jadi ekskul wajib di banyak sekolah.
Itu tadi sedikit informasi mengenai sejarah Hari Pramuka dan mengapa gerakan ini wajib untuk diikuti anak-anak usia sekolah. Semoga berguna, dan selamat melanjutkan aktivitas Anda!
Kontributor : I Made Rendika Ardian