Bagaimana Bacaan Istighfar yang Benar Menurut Rasulullah?

Rifan Aditya Suara.Com
Jum'at, 12 Agustus 2022 | 21:06 WIB
Bagaimana Bacaan Istighfar yang Benar Menurut Rasulullah?
Ilustrasi dzikir, bacaan istighfar yang benar. (Pixabay/iqbalnuril)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketika umat muslim ditimpa musibah, mengucap istighfar adalah hal pertama yang terbersit dalam pikiran. Tujuannya tentu saja untuk selalu mengingat nama Allah dan memohon perlindungan. Berikut bacaan istighfar yang benar beserta jenis-jenisnya.

Merangkum berbagai sumber, ada banyak bunyi istigfar, mulai yang pendek hingga Sayidul istighfar yang dianjurkan Rasulullah. Simak masing-masing penjelasannya di bawah ini:

Bacaan Istighfar yang Benar

Bunyi istighfar yang paling umum dan paling singkat adalah Astaghfirullah’aldzim yang berarti saya mohon ampunan pada Allah yang Maha Agung. Bacaan istighfar tersebut, meskipun singkat tapi mengandung banyak manfaat. 

Baca Juga: Doa Setelah Sholat Fardhu 5 Waktu, Mulai dengan Bacaan Istighfar

Dalam Al-Qur'an surah Nuh ayat 10-12 dijelaskan sebagai berikut:

"Maka aku berkata (kepada mereka), "Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, Sungguh, Dia Maha Pengampun, niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu, dan Dia memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan kebun-kebun untukmu dan mengadakan sungai-sungai untukmu."

Dalam kehidupan sehari-hari, kita kerap mendengar kata istighfar yang lebih singkat dari Astaghfirullah’aldzim, yaitu Astagfirullah saja. Secara redaksional, keduanya berbeda namun maknanya sama saja.

Jika Astaghfirullah’aldzim bermakna "saya mohon ampunan pada Allah yang Maha Agung", maka Astagfirullah artinya “Aku mohon ampunan kepada Allah”.  Kata al-adzim adalah na’at atau sifat Allah yang berarti yang Maha Agung.

Sementara itu, NU Online menulis Sayidul Istighfar sebagai bacaan istighfar yang paling utama dari sekian banyak bentuk istighfar. Kalimat ini berisi pengakuan nikmat, status penciptaan dan dosa. Hal ini yang membuat sayidul istighfar lebih utama dari bentuk istighfar lainnya. 

Baca Juga: Berapa Banyak Dzikir Sholat Tahajud?

"Allaahumma anta rabbî, laa ilaaha illaa anta khalaqtanî. Wa anaa ‘abduka, wa anaa ‘alaa ‘ahdika wa wa‘dika mastatha‘tu. A‘ûdzu bika min syarri maa shana‘tu. Abû’u laka bini‘matika ‘alayya. Wa abû’u bidzanbî. Faghfirlî. Fa innahû laa yaghfirudz dzunûba illaa anta."

Artinya, “Hai Tuhanku, Engkau Tuhanku. Tiada tuhan yang disembah selain Engkau. Engkau yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku berada dalam perintah iman sesuai perjanjian-Mu sebatas kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang kuperbuat. Kepada-Mu, aku mengakui segala nikmat-Mu padaku. Aku mengakui dosaku. Maka itu ampunilah dosaku. Sungguh tiada yang mengampuni dosa selain Engkau,” (Lihat Sayid Utsman bin Yahya, Maslakul Akhyar, Cetakan Al-‘Aidrus, Jakarta).

Demikian penjelasan tentang bacaan istighfar  yang benar. Semoga tulisna ini bermanfaat bagi umat Islam lainnya dan bisa menjadi acuan untuk membenarkan bacaan jika selama ini salah dalam pengucapan.

Kontributor : Rima Suliastini

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI