Suara.com - Beredar video rekaman seorang anggota Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) yang sedang protes kepada pihak rumah sakit karena korban yang dibawanya tidak kunjung ditangani.
Saat itu, Basarnas sedang membawa korban yang tangannya masuk ke dalam penggilingan daging.
Video yang merekam kejadian tersebut kemudian diunggah oleh akun Instagram @uncle_teebob pada Jumat (12/08/22).
Dalam video unggahan ini, tampak seorang pria anggota Basarnas terlibat perdebatan dengan pegawai rumah sakit.
Baca Juga: Terekam CCTV, Aksi Gagal Wanita Curi Isi Tas Milik Sopir Bus, Pelaku Berakhir Diturunkan Paksa
Menurut anggota Basarnas tersebut, korban yang ia bawa tidak kunjung ditangani oleh pihak rumah sakit.
Padahal saat itu korban mengalami pendarahan parah akibat luka terbuka yang ada di tangannya.
"Bapak baru datang kan. Bapak baru datang ke sini beberapa menit yang lalu," ucap pihak rumah sakit.
Saat diprotes, pihak rumah sakit mengatakan bahwa perawat rumah sakit sedang bersiap untuk membersihkan luka korban.
"Saya tahu, Pak. Itu perawat saya lagi bersihkan. Lagi persiapan, nunggu dibuka," lanjut pihak rumah sakit.
Baca Juga: 5 Fakta Asesmen Putri Candrawathi Gagal, Bungkam dan Dinilai Tak Kooperatif
Anggota Basarnas tersebut kemudian mengatakan bahwa pihak yang membersihkan luka korban adalah rekannya.
"Mana? Mana? Mana? Ini perawat saya," ujar anggota Basarnas.
Melalui video ini, tampak kondisi korban yang sedang terbaring lemah di atas ranjang rumah sakit. Di sampingnya berdiri seorang wanita yang diduga juga merupakan anggota Basarnas dan juga keluarga dari korban.
Video ini pun banjir ratusan komentar dari warganet. Warganet mengungkapkan bahwa kejadian tersebut relate dengan pengalaman mereka.
"Udah nggak aneh uncle. Waktu saya keguguran lagi pendarahan malah disuruh pulang ke rumah buat ambil selimut karena di RS nggak menyediakan kain," ungkap warganet.
"Contohnya daerah aku di Majalaya. Tetangga aku kena kecelakaan di pasar, ketindihan sepeda motor. Di bawa ke RS Majalaya malah dibiarin berjam-jam. Akhirnya dirujuk ke RS Al-Ihsan dan sekarang kakinya diamputasi gara-gara si luka dibiarin berlama-lama di RS Majalaya tidak langsung ditindak atau dibersihkan," terang warganet.
"Saya pernah. Anak saya di rawat di rumah sakit swasta. Visitnya cuma lewat WA melalui suster. Satu dan dua hari saya nggak masalah. Ini mau 5 hari masih nggak datang. Saya langsung protes bikin surat kirim ke HRD rumah sakit. Alhasil dokternya kena SP 2 dan dokternya saya ganti," kata warganet.
Hingga saat ini, video unggahan ini telah ditayangkan sebanyak 58 ribu kali. Videonya juga telah meraup sejumlah 3,2 ribu suka dari warganet.