Seorang Pria Diduga ODGJ Tombak Rumah Tetangga di Cengkareng, Pemilik: Rumah Saya Selalu Jadi Incaran

Jum'at, 12 Agustus 2022 | 13:36 WIB
Seorang Pria Diduga ODGJ Tombak Rumah Tetangga di Cengkareng, Pemilik: Rumah Saya Selalu Jadi Incaran
Rekaman CCTV memperlihatkan seorang pria diduga ODGJ usai menombak pintu rumah tetangga di Jalan Setia Raya, Cengkareng, Jakarta Barat, Jumat (12/8/2022). (Instagram @/junet.jakarta)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seorang pria yang diduga mengalami gangguan jiwa terekam kamera pengawas atau CCTV tengah menyerang rumah salah satu tetangganya dengan tombak.

Aksi tersebut viral usai video CCTV-nya diunggah di sosial media. Salah satu akun yang mengunggahnya yakni Instagram @junet.jakarta.

Dalam akun tersebut diceritakan kalau peristiwa terjadi di Jalan Setia Raya, Gang 7 RT 21/ 16, Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat, pada Rabu (10/8/2022).

Saat itu pelaku yang diduga mengalami orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) menombak pintu korban menggunakan pipa besi yang ujungnya dibuat lancip.

Baca Juga: LPSK Akui Bingung dengan Sikap Istri Ferdy Sambo, Ahli Menduga Idap Traumatis

Warga yang menjadi rumahnya menjadi target pelaku, Ratna (50) mengatakan kalau keluarganya tidak merasa berbuat salah kepada pelaku.

Penyerangan yang dilakukan pelaku, Ratna melanjutkan, hanya terjadi saat pelaku sedang kambuh. Kejadian ini bukan yang pertama kali terjadi karena pelaku berbuat berulang kali.

"Ketika dia (pelaku) kumat, selalu yang jadi incaran itu rumah saya," kata Ratna, saat dikonfirmasi, Jumat (12/8/2022).

Akibat peristiwa itu, Ratna telah melaporkan hal ini kepada pihak polisi. Saat ini Ratna mengaku pelaku sudah di amankan oleh Polsek Cengkareng.

"Saat ini pelaku ditahan di Polsek Cengkareng. Karena kita semalam sudah mediasi dengan keluarga si pelaku, nanti si pelaku akan diobati karena ada gangguan jiwa juga," ungkapnya.

Baca Juga: Demokrat Belum Pastikan Gabung KIB Atau Gerindra-PKB

Kejadian serupa kata Ratna, kerap terjadi sejak 2019. Akan tetapi, kejadian yang terakhir ini dianggapnya sebagai puncaknya lantaran keluarganya sudah terancam dengan apa yang dilakukan pelaku.

"Dari 2019 kejadiannya sampai sekarang. Ini puncaknya. Dia kumat enggak sering cuman, kalau lagi begitu tuh keluarga saya yang diserang."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI