Korban Tewas Akibat Serangan Israel Di Gaza Bertambah Jadi 48 Orang, Ratusan Lainnya Terluka

Bangun Santoso Suara.Com
Jum'at, 12 Agustus 2022 | 12:40 WIB
Korban Tewas Akibat Serangan Israel Di Gaza Bertambah Jadi 48 Orang, Ratusan Lainnya Terluka
Warga Palestina mengecek rumah yang dihancurkan serangan udara Israel, di tengah konflik Israel dan kota Gaza. (6/8/2022)(ANTARA FOTO/REUTERS/Mohammed Salem/rwa/mca)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel ke Gaza akhir pekan lalu pada hari Kamis (11/8) bertambah menjadi 48 orang setelah seorang gadis berusia 11 tahun dan seorang laki-laki meninggal karena luka-luka yang diderita dalam aksi kekerasan lintas perbatasan terburuk setahun terakhir ini.

Sementara dua anak-anak Gaza – Nayef Al Awdat yang berusia 14 tahun dan Mohammed Abu Ktaifa yang berusia 8 tahun – yang luka parah hingga saat ini masih berjuang di sebuah rumah sakit di Yerusalem. Nayef yang tunanetra mengalami luka parah dalam serangan Israel, sementara Mohammed luka-luka akibat ledakan di dekat sebuah pesta perkawinan yang menewaskan seorang perempuan lansia. Belum jelas penyebab ledakan tersebut.

Secara keseluruhan lebih dari 300 warga Palestina luka-luka ketika Israel memborbardir sasaran-sasaran Jihad Islam di sepanjang Gaza, yang dibalas kelompok itu dengan meluncurkan ratusan roket ke Israel sepanjang akhir pekan lalu.

Kematian Layan Al Shaer yang berusia 11 tahun di RS Mukassed, yang terletak di sebuah pemukiman Arab di Yerusalem, menambah jumlah anak-anak yang meninggal dalam pertempuran itu menjadi 17 orang. Seorang anggota keluarga, Hani Al Shaer, mengatakan Layan luka dalam serangan pesawat nirawak Israel, beberapa jam sebelum satu roket pun diluncurkan Jihad Islam.

Baca Juga: Suara Anak Gaza: Saya Ucapkan Doa Terakhir karena Tidak Yakin Selamat dari Serangan Udara

Israel mengatakan pihaknya melancarkan gelombang serangan udara pendahuluan, yang menewaskan seorang komandan Jihad Islam, sebagai pembalasan terhadap ancaman kelompok militant itu; beberapa hari setelah tentara Israel menangkap seorang pemimpin Jihad Islam di Tepi Barat yang didudukinya. (Sumber: VOA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI