Suara.com - Jemaah haji Indonesia dianjurkan untuk tidak memaksakan diri melaksanakan ibadah arbain di Masjid Nabawi Madinah. Imbauan ini untuk mengantisipasi cuaca tidak menentu yang sedang terjadi di Kota Madinah.
Kota Madinah saat ini sedang dilanda cuaca panas, badai debu dan hujan dalam beberapa hari terakhir. Situasi tidak pasti itu pun harus diantisipasi jemaah haji agar terhindar dari penyakit menjelang kepulangan ke Tanah Air.
“Kami meminta jemaah agar tidak keluar penginapan dulu jika masih ada badai pasir, karena angin dan debu sangat berbahaya bagi kesehatan,” imbau Kepala Pusat Kesehatan (Kapuskes) Haji Kemenkes RI, dr. Budi Sylvana kepada Tim MCH (Media Center Haji).
dr. Budi mengatakan bahwa ibadah arbain (sholat 40 waktu di Masjid Nabawi) merupakan ibadah sunnah. Jadi jika cuaca tak mendukung, maka jemaah haji tidak perlu memaksakannya. Ini demi kesehatan jelang kepulangan ke Indonesia.
Baca Juga: Sejarah Masjid Quba, Masjid Pertama dalam Islam
“Kalau pun keluar selalu menggunakan masker. Jika badai debu masih ada lebih baik di dalam pemondokan saja,” saran dr. Budi.
Menurut dr Budi, cuaca di Madinah masih kurang stabil. Pasalnya cuaca kadang hujan, tetapi juga ada panas dan kemarin sampai ada badai debu.
“Debu dan pasir yang berterbangan itu sangat menganggu kesehatan seperti penyakit asma. Jamaah harus menjaga kondisi tubuhnya, jangan ragu menggunakan masker,” imbuhnya.
Sebelumnya, badai debu mewarnai pemulangan jamaah haji embarkasi SUB kloter 32 di Bandara Internasional Pangeran Muhammad bin Abdulaziz, Madinah, Arab Saudi, akhir pekan lalu.
Baca Juga: Tiket Pesawat Umrah dari Kualanamu Meningkat Drastis Pasca Gelombang COVID-19