Apakah Makhluk Bigfoot Benar-benar Ada?

SiswantoBBC Suara.Com
Rabu, 10 Agustus 2022 | 17:33 WIB
Apakah Makhluk Bigfoot Benar-benar Ada?
BBC
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Lisa Kadane

BBC Travel

Kisah tentang primata berbulu berkaki dua yang tinggal di hutan telah bertahan selama berabad-abad di British Columbia, Kanada. Tapi pertanyaan mungkin yang lebih penting daripada apakah makhluk itu benar-benar ada, adalah apa yang dilambangkan oleh makhluk itu. 

Dari tempat pengamatan di atas Lembah Sungai Harrison di barat daya British Columbia, Kanada, hutan lebat membentang sampai ke Coast Mountains yang tertutup salju di pantai Pasifik. 

Baca Juga: Seorang Anggota DPR AS Perkenalkan RUU Musim Berburu 'Bigfoot'

Ditumbuhi oleh cedar merah yang menjulang tinggi, hemlock dan pohon cemara Sitka, hutan belantara itu membentang hampir tanpa gangguan sampai ke utara ke Alaska.

Setelah jalan beraspal dan jalur pendakian, medan segera menjadi tidak dapat dilalui, diselingi oleh pegunungan curam ke danau yang diukir gletser. 

Lembah terpencil berjarak 130 km di timur Vancouver ini memunculkan tanah kuno yang penuh dengan misteri dan kemungkinan, dan beberapa orang meyakini bahwa kawasan ini adalah rumah bagi cryptid paling terkenal di dunia – Sasquatch atau Bigfoot Kanada.

Baca juga:

Saya tiba di titik pandang dengan kendaraan segala medan bersama Bhima Gauthier, yang memimpin tur ke tempat-tempat di wilayah di mana penampakan makhluk itu telah dilaporkan.

Baca Juga: Dua Bulan Dicari, Begini Sosok 'Bigfoot' yang Ditemukan Telantar di Hutan

"Saya tidak bisa mengatakan dengan pasti bahwa mereka nyata," ujar Gauthier.

"Saya merasa pasti ada kebenaran di baliknya. Dan ada banyak cerita, terutama di sini kita memiliki mitologi yang sangat kaya."

Ada 37 penampakan Sasquatch yang terkenal di dekat kota Harrison Hot Springs sejak 1900.

Disebut Bigfoot di Amerika Serikat, dan yeti atau metoh kangmi ("manusia liar dari salju") di Himalaya, Sasquatch adalah hewan yang tinggi dan berbulu, makhluk mirip primata yang keberadaannya disengketakan. 

Penampakan reguler telah membuat legenda populer tetap hidup, tetapi kini kisahnya diceritakan dari perspektif masyarakat adat.

Perubahan tersebut didorong oleh minat publik terhadap gagasan Sasquatch yang berakar pada spiritualitas dan simbolisme, bukan sensasionalisme. 

Makhluk itu dianggap suci bagi masyarakat adat West Coast First Nations, khususnya Sts'ailes (sta-hay-lis), yang telah tinggal di Lembah Sungai Harrison setidaknya selama 10.000 tahun.

Makna Sasquatch bagi masyarakat adat

Untuk memuaskan rasa ingin tahu yang terus berkembang, Harrison Hot Springs membuka Museum Sasquatch di dalam pusat pengunjungnya pada tahun 2017. 

Di museum, anggota masyarakat adat Sts'ailes, Boyd Peters, memberikan pengetahuan tentang Sts'ailes, termasuk drum dan topeng kayu replika Sasquatch. 

Pajangan lain di museum itu menjelaskan kepercayaan Sts'ailes yang menganggap Sasquatch sebagai penjaga tanah dan totem untuk bangsa mereka (gambar Sasquatch ada di bendera Sts'ailes). 

Pameran ini disandingkan dengan jejak kaki Sasquatch, kliping berita tentang penampakan pada tahun 1884 dan buku catatan tentang penampakan yang dilaporkan. 

Sejak museum dibuka, jumlah wisatawan ke pusat pengunjung telah berlipat ganda menjadi 20.000 per tahun.

Komunitas resor juga menerima hibah dari pemerintah sebesar CAD$1 juta untuk membangun perluasan fasilitas museum dan pusat pengunjung yang bertujuan untuk menyeimbangkan penceritaan penampakan oleh dunia Barat dengan kisah dan mitologi Sts'ailes.

Perluasan museum dan pusat pengunjung itu direncanakan akan dibuka pada tahun 2023.

Jauh sebelum acara televisi seperti Finding Bigfoot dari Animal Planet membuat keberadaan makhluk itu menjadi sensasional, suku Sts’ailes mewariskan lagu-lagu dan kisah tentang sasq’ets secara turun temurun. 

Bagi mereka, sasq’ets adalah makhluk supernatural yang bisa berubah bentuk, yang melindungi tanah dan orang-orang. 

Sebenarnya, Sasquatch adalah versi bahasa Inggris dari sasq'ets (sas-kets), yang berarti "pria berbulu" dalam bahasa Halq'emeylem, dialek suku Sts'ailes yang mendiami hulu sungai. 

“Kata itu berasal dari sebuah gunung yang bernama Sasq’ets Tel, tempat di mana Sasquatch berkumpul,” tutur Kelsey Charley, petinggi suku Sts’ailes. 

"Semua orang memberikan penghormatan kepada lambang negara kita, yaitu Sasquatch."

Bagaimana kisah tentang makhluk ini bergulir?

Pada 1929, seorang agen pemerintah Kanada bernama J.W Burns, menerbitkan sebuah artikel di majalah McLean’s bertajuk Introducing B.C’s Hairy Giants, yang dia tulis berdasar dari kisah-kisah yang beredar di komunitas Sts’ailes yang berteman dengannya. 

Artikel itu memperkenalkan Sasquatch ke seluruh Kanada, dan kisah tentang makhluk ini bermula dari situ. 

Pertautan antara Sasquatch sebagai totem simbolis dan Sasquatch sebagai primata hidup, membuat kisah tentangnya lebih dari sekedar spekulasi di Harrison Hot Springs. 

Kota ini menjadi magnet bagi mereka yang mencari jawaban, seperti 26 persen warga Kanada yang meyakini makhluk seperti Sasquatch adalah “pasti” dan “mungkin” nyata, menurut jajak pendapat publik yang dilakukan oleh Angus Reid Institute pada 2016. 

"Orang-orang benar-benar datang ke sini untuk berziarah, dan lebih dari yang Anda kira," kata Robert Reyerse, direktur eksekutif Tourism Harrison.

Selain mengunjungi Museum Sasquatch, pengunjung dapat mengikuti tur Sasquatch bersama rombongan Gauthier, Harrison Lake Nature Adventures, atau berjalan di Sasquatch Trail dan berfoto selfie di samping patung Sasquatch. 

Setiap bulan Juni, pengunjung dapat menghadiri Sasquatch Days, yang telah diadakan sejak 1938. 

Pada acara tersebut, West Coast First Nations berkumpul untuk lomba kano, memasak barbeque salmon, dan tarian Sasquatch.

"Pikiran pertama Anda adalah, [pengunjung] ini akan menjadi gila, tetapi tidak," kata Reyerse. 

"Mereka seperti orang biasa dan beberapa cerita mereka cukup menarik."

Kota ini juga menarik peneliti seperti Thomas Steenburg, yang telah menulis empat buku tentang makhluk tersebut, termasuk In Search of Giants: Bigfoot Sasquatch Encounters

Ia juga muncul sebagai pembicara tamu tentang makhluk tersebut di acara-acara seperti Alberta Culture Days. 

Dia bersikeras dia tetap skeptis terkait keberadaan makhluk itu. 

"Saya menerima kemungkinan bahwa Sasquatch mungkin berubah menjadi tidak lebih dari mitologi dan cerita rakyat, dan itu saja yang membuatnya layak untuk dilihat," kata Steenburg, yang tinggal di kota Mission.

Jika Sasquatch itu nyata, Steenburg meyakini makhluk itu adalah primata yang belu, terklasifikasi, mungkin gigantopithecus blacki, kera punah dari China selatan. 

Kera besar itu bisa saja menyeberangi Bering Land Bridge dan tetap tersembunyi di hutan boreal Amerika Utara yang luas. 

Tetapi fakta bahwa tidak ada yang menghasilkan dokumentasi yang kredibel tentang Sasquatch mengganggunya. 

Pada akhirnya, beban pembuktian terletak pada DNA, katanya.

"Ilmu pengetahuan membutuhkan apa yang selalu dituntut oleh sains: tubuh atau potongan tubuh," kata Steenburg, berdiri di samping etalase jejak kaki Sasquatch di dalam Museum Sasquatch.

Sekadar efek psikologis?

Keingintahuan saya terusik, saya lantas melakukan hiking di Sasquatch Provincial Park. 

Di bawah cahaya hijau redup di tengah hutan hujan pesisir, mudah untuk melihat bagaimana seseorang bisa salah mengira tunggul berlumut sebagai manusia. 

Ini adalah efek psikologis yang disebut pareidolia – melihat objek yang sebenarnya tidak ada, seperti melihat penampakan Yesus pada selembar roti panggang. 

Fenomena ini dapat menjelaskan penampakan tersebut, seperti sosok gelap yang terlihat di dekat rumah perkemahan pada tahun 2010, atau Sasquatch yang menyebabkan sekelompok orang melarikan diri dari perkemahan lain pada tahun 1994.

Sangat menyenangkan untuk melewatkan ini sebagai imajinasi seseorang yang terlalu aktif, tetapi hutan ini memberi Bonnie Kent jeda. 

Dia adalah mantan sukarelawan BC Search and Rescue yang membantu pencarian pejalan kaki yang hilang dari semak-semak selama 15 tahun.

Baca juga:

Kent, yang kini menjabat sebagai  manajer Museum Sasquatch, awalnya ragu tentang keberadaan makhluk itu. 

Tetapi setelah mendengarkan cerita dari para pelancong yang datang dari jauh seperti Selandia Baru, dia menjadi berpikiran terbuka tentang kemungkinan itu. 

"Tanggapan pertama saya adalah bahwa orang-orang di sekitar sini biasa merokok ganja terlalu banyak dan melihat pria berbulu besar!" katanya sambil tertawa, sebelum berubah serius. 

"Di semak-semak ada beberapa kali ketika bulu kuduk Anda berdiri; ada area yang Anda rasa Anda semestinya tidak seharusnya ada di sana."

Seperti yang dijelaskan Charlie, tradisi Sts'ailes menyatakan bahwa makhluk itu dapat berubah dari bentuk fisiknya menjadi batu, pohon, atau bahkan binatang lain. 

"Kakek saya dulu berkata, 'Slollicum adalah maklhuk yang bisa berubah bentuk dan dapat berjalan di dua alam, spiritual dan fisik. Itu sebabnya Anda tidak akan pernah menangkapnya,'" katanya.

Tapi dia tidak terkejut orang masih mencoba mencari keberadaan makhluk itu.

"Saya pikir [Sasquatch] beresonansi karena semua budaya di dunia memiliki sesuatu, seperti makhluk gaib, dan melalui waktu dan evolusi dan kemanusiaan, kami telah kehilangan banyak hal ini," kata Charlie. 

Mungkin sains telah membuat kita semua skeptis.

Charlie bercerita tentang bagaimana dia melihat dua Sasquatch sedang meminum air Danau Harrison pada 2002, penampakan di senja hari yang membuat bulu kuduknya berdiri. 

Pada saat itu, dia malu untuk memberi tahu siapa pun tentang apa yang dia lihat, karena takut dicemooh.

"Anda tidak ingin orang-orang melihat Anda dengan cara tertentu," Charlie menjelaskan. 

"Kemudian lagi, saya berpikir, 'Xwem xwem sq'welewel,' yang dalam bahasa kami berarti, 'Anda bangga dengan siapa Anda, dari mana Anda berasal, dan apa milik Anda." 

Jadi, dia membagikan ceritanya.

Pada akhirnya, melihat Sasquatch dianggap sebagai berkah dan pertanda keberuntungan, kata kakek Charlie. 

"Jika Anda dapat melihatnya, mendengarnya, atau melihat jejak kakinya, ada semacam keberuntungan yang akan menghampiri Anda karena dia memastikan bahwa Anda tahu bahwa dia ada di sana dan bahwa Anda masih harus hidup sesuai aturan, " kata Charlie mengacu pada kesepakatan antara manusia dan umat untuk hidup selaras dengan alam. 

"Mereka hidup dari tanah, mereka hidup di tanah, mereka adalah tanah."

Ini adalah sentimen yang dimiliki oleh Steenburg, dan mungkin tempat di mana mitologi Sts'ailes dan daya tarik Barat bersatu.

"Sasquatch, jika ada, adalah simbol bahwa masih ada hutan belantara di luar sana," katanya. "Kita belum menjinakkan semuanya."

Versi bahasa Inggris dari artikel ini, True origin of Sasquatch, bisa Anda simak di laman BBC Travel.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI