Suara.com - Rumah pribadi Irjen Ferdy Sambo di Jalan Saguling 3, Duren Tiga, Jakarta Selatan (Jaksel) sempat digeledah tim khusus bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo pada Selasa (9/8/2022) kemarin. Penggeledahan tersebut turut dikawal personel Korps Brimob, sebelum Polri mengumumkan status tersangka terhadap Ferdy Sambo.
Ketua RT 07/RW 02 Yosef turut masuk ke dalam kediaman Sambo saat proses penggeledahan berlangsung. Dia mengatakan, agenda itu berlangsung sejak pukul 15.00 WIB.
Ia mengatakan, saat itu Putri Chandrawathi berada di dalam rumah. Dari informasi yang dia terima, Putri hanya berada di dalam kamar saat proses penggeledahan berlangsung.
"Itu ada dia di dalam, saya masuk ada Ibu Putri, ada pengacara wanita, polwan satu, (personel) Bareskrim ada 4. Katanya si dia (Putri) menangis terus, jadi susah gitu ya kita," ucap Yosef saat dijumpai di lokasi, Rabu (10/8/2022) sore.
Yosef menambahkan, pihak RT 07 tidak sampai berkomunikasi dengan Putri. Menurut dia, istri Ferdy Sambo itu hanya diam saja.
"Nggak (komunikasi). Dia diam saja," sambungnya.
Ferdy Sambo turut menjadi tersangka dalam kasus tersebut. Eks Kadiv Propam Polri itu terbukti memberikan perintah kepada Bharada Richard Eliezer atau E untuk menembak Yosua.
Pantauan Suara.com pada pukul 10.00 WIB, garis polisi sudah tidak terpasang di sekitar kediaman Ferdy Sambo. Personel Brimob yang kemarin sore bersiaga juga sudah tidak melakukan penjagaan.
Terpantau pula, ada satu unit mobil yang masuk ke rumah Ferdy Sambo. Hanya saja belum diketahui siapa yang berada dalam mobil dan masuk ke rumah tersebut.
Baca Juga: Kasus Irjen Ferdy Sambo Dikaitkan Dengan Kasus Km 50, UAS: Berbisiklah Ke Bumi
Selain Ferdy Sambo dan Richard, polisi juga menetapkan Brigadir RR alias Ricky Rizal dan KM sebagai tersangka. Mereka berempat dijerat dengan pasal pembunuhan berencana dan terancam hukuman maksimal 20 tahun penjara atau pidana mati.