5. Soekarni
Soekarni termasuk dalam pemuda yang ikut menculik Ir. Soekarno dan Moh. Hatta ke Rengasdengklok. Ia dan pemuda lainnya terus mendesak Bung Karno dan Bung Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan, selambat-lambatnya 17 Agustus 1945.
Pada akhirnya, Bung Karno dan Bung Hatta menyetujui dan dibawa kembali ke Jakarta oleh Achmad Soebardjo untuk segera menyusun teks proklamasi.
Begitu naskah selesai, Ir. Soekarno yang didukung oleh Moh. Hatta mengusulkan agar semua peserta yang hadir dalam rapat menandatangani teks itu. Namun, Soekarni mengusulkan hanya mereka berdua yang menandatanganinya sebagai wakil bangsa Indonesia.
6. Sutan Syahrir
Setelah Indonesia merdeka, Sutan Syahrir menjadi politikus dan perdana menteri pertama Indonesia. Beliau menjabat sebagai Perdana Menteri Indonesia pertama mulai 14 November 1945 hingga 3 Juli 1947.
Beliau juga menjabat sebagai ketua Partai Sosialis Indonesia (PSI), Ketua Delegasi Republik Indonesia dalam Perundingan Linggarjati, dan Duta Besar Keliling (Ambassador-at-Large) Republik Indonesia.
Sutan Syahrir meninggal dalam pengasingan sebagai tawanan politik pada 9 April 1966, ketika berumur 57 tahun di Zürich, Swiss. Jenazahnya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta dan ditetapkan sebagai salah seorang Pahlawan Nasional Indonesia pada 9 April 1966 melalui Keppres nomor 76 tahun 1966.
7. Achmad Soebardjo
Baca Juga: Sadar Enggak Sih, Kenapa Ya Foto Peristiwa Proklamasi Indonesia Hanya Sedikit?

Peran Achmad Soebardjo cukup penting, yaitu membawa Bung Karno dan Bung Hatta kembali ke Jakarta setelah dibawa paksa oleh para pemuda ke Rengasdengklok.