Selain Bung Karno, Siapa Saja Tokoh Proklamasi Kemerdekaan RI?

Rifan Aditya Suara.Com
Rabu, 10 Agustus 2022 | 16:19 WIB
Selain Bung Karno, Siapa Saja Tokoh Proklamasi Kemerdekaan RI?
Selain Bung Karno, Siapa Saja Tokoh Proklamasi Kemerdekaan RI? - makna proklamasi kemerdekaan bagi bangsa Indonesia (pinterest)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seperti yang kita ketahui, kemerdekaan negara kita diprakarsai oleh Ir. Soekarno yang kemudian diangkat menjadi Presiden RI pertama. Selain Bung Karno, siapa tokoh proklamasi kemerdekaan RI? Simak penjelasannya di bawah ini.

Dalam laman literasinya, Gramedia menulis bahwa Mohammad Hatta adalah salah satu tokoh proklamasi kemerdekaan. Namun selain beliau, ada beberapa yang namanya jarang tersorot, padahal memegang peranan yang tak kalah penting dalam peristiwa proklamasi RI.

Tanpa mengesampingkan pengorbanan dan perjuangan pejuang Indonesia yang sudah mempertaruhkan nyawanya di medan perang, berikut tokoh proklamasi kemerdekaan yang disebut-sebut menjadi ujung tombak para pahlawan.

Para tokoh proklamasi ini berperan dalam merumuskan, menyusun, hingga menjalankan proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945. Mari kita mulai dari Bung Karno.

Baca Juga: Sadar Enggak Sih, Kenapa Ya Foto Peristiwa Proklamasi Indonesia Hanya Sedikit?

1. Ir. Seokarno

Lahir di Blitar tahun 1901, Presiden RI pertama ini kerap disapa Bung Karno. Nama panjangnya adalah Koesno Sosrodihardjo dan ia lahir dengan darah bangsawan atau priyayi.

Ayahnya seorang guru bernama Raden Soekami dan ibunya, wanita berdarah Bali keturunan ningrat bernama Ida Ayu Nyoman Rai. Ia salah satu rakyat Indonesia yang beruntung karena bisa mengenyam pendidikan tinggi.

Bung Karmo lulus dari Technische Hoogeschool te Bandoeng (sekarang Institut Teknologi Bandung) pada tahun 1925 dan mengambil jurusan teknik sipil. Soekarno dinyatakan lulus ujian insinyur pada 25 Mei 1926.

Pada 17 Agustus 1945, tak lama setelah Jepang ditaklukan Sekutu, atas desakan aktivis pemuda yang sempat menculiknya ke Rengasdengklok, Bung Karno dan Bung Hatta diangkat jadi Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia yang pertama.

Baca Juga: Teks Proklamasi: Proses Perumusan, Naskah, dan Maknannya

2. Drs. H. Mohammad Hatta

Mohammad Hatta dengan buku-buku koleksinya. (Foto: Public Domain)
Mohammad Hatta dengan buku-buku koleksinya. (Foto: Public Domain)

Selama ini kita mengenal Bung Hatta sebagai wakil presiden pertama RI, namun sebelum itu, beliau berjasa sebagai penyusun teks proklamasi. Beliau juga yang ikut memproklamasikan kemerdekaan RI dan bersama Bung Karno, Bung Hatta menandatangani teks proklamasi tersebut.

Kalimat “hal-hal tentang pemindahan kekuasaan dan lain-lain dilaksanakan dengan cara saksama dan dalam tempo yang sesingkat-singkatnya” datang dari buah pikiran beliau. Bung Hatta mendampingi IBung Karno dalam upacara proklamasi dengan pakaian serba putih.

3. Fatmawati

Kemudian muncul nama ibu Fatmawati sebagai salah satu tokoh proklamasi kemerdekaan RI dengan jasanya  menjahit bendera Sang Saka Merah Putih yang dikibarkan ketika upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945.

Kala itu, ibu Fatmawati yang merupakan istri Bung Karno tengah hamil besar dan dengan kemampuan yang terbatas, beliau menjahit bendera itu menggunakan mesin jahit Singer yang dijalankan dengan tangan.

4. Mohamad Ibnu Sayuti

Sayuti Melik (Dokumentasi Perpustakaan Nasional)
Sayuti Melik (Dokumentasi Perpustakaan Nasional)

Mohamad Ibnu Sayuti atau yang dikenal dengan Sayuti Melik adalah orang yang berjasa karena mengetik naskah proklamasi dan beliau juga yang mengubah kalimat “wakil-wakil bangsa Indonesia” menjadi “atas nama bangsa Indonesia” dalam konsep naskah proklamasi.

Sayuti Melik lahir pada 22 November 1908 di Sleman, Yogyakarta. Beliau adalah anak dari pasangan Abdul Mu’in alias Partoprawito, seorang kepala desa di Sleman dan ibunya yang bernama Sumilah. 

Sayuti Melik menempuh pendidikan dasar di Sekolah Ongko Loro yang setara SD di Desa Srowolan hanya sampai kelas IV dan diteruskan di Yogyakarta sampai mendapat ijazah.

Ia termasuk dalam kelompok Menteng 31, yang berperan dalam penculikan Bung Karno dan Bung Hatta pada 16 Agustus 1945 agar mereka tidak terpengaruh oleh Jepang. Ia dan pemuda lain membawa Ir. Soekarno bersama Fatmawati dan Guntur yang baru berusia sembilan bulan dan Moh. Hatta ke Rengasdengklok. 

5. Soekarni

Soekarni termasuk dalam pemuda yang ikut menculik Ir. Soekarno dan Moh. Hatta ke Rengasdengklok. Ia dan pemuda lainnya terus mendesak Bung Karno dan Bung Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan, selambat-lambatnya 17 Agustus 1945.

Pada akhirnya, Bung Karno dan Bung Hatta menyetujui dan dibawa kembali ke Jakarta oleh Achmad Soebardjo untuk segera menyusun teks proklamasi.

Begitu naskah selesai, Ir. Soekarno yang didukung oleh Moh. Hatta mengusulkan agar semua peserta yang hadir dalam rapat menandatangani teks itu. Namun, Soekarni mengusulkan hanya mereka berdua yang menandatanganinya sebagai wakil bangsa Indonesia.

6. Sutan Syahrir

Setelah Indonesia merdeka, Sutan Syahrir menjadi politikus dan perdana menteri pertama Indonesia. Beliau menjabat sebagai Perdana Menteri Indonesia pertama mulai 14 November 1945 hingga 3 Juli 1947.

Beliau juga menjabat sebagai ketua Partai Sosialis Indonesia (PSI), Ketua Delegasi Republik Indonesia dalam Perundingan Linggarjati, dan Duta Besar Keliling (Ambassador-at-Large) Republik Indonesia.

Sutan Syahrir meninggal dalam pengasingan sebagai tawanan politik pada 9 April 1966, ketika berumur 57 tahun di Zürich, Swiss. Jenazahnya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta dan ditetapkan sebagai salah seorang Pahlawan Nasional Indonesia pada 9 April 1966 melalui Keppres nomor 76 tahun 1966.

7. Achmad Soebardjo

Achmad Soebardjo (Dok. Ist)
Achmad Soebardjo (Dok. Ist)

Peran Achmad Soebardjo cukup penting, yaitu membawa Bung Karno dan Bung Hatta kembali ke Jakarta setelah dibawa paksa oleh para pemuda ke Rengasdengklok.

Perjalanan ke Rengasdengklok penuh dengan rintangan dan bahaya. Namun langkahnya tak surut untuk menyelamatkan dua calon pemimpin bangsa Indonesia.

Sampai di lokasi, Achmad Soebardjo berhasil membujuk para pemuda yang menyembunyikan Ir. Soekarno dan Moh. Hatta agar membawanya kembali ke Jakarta. Ia juga meyakinkan bahwa keduanya akan segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Achmad Soebardjo menjadi salah satu tokoh penting yang terlibat langsung dalam penyusunan naskah proklamasi. Soekarno menuliskan konsep teks proklamasi pada secarik kertas, sedangkan Mohammad Hatta dan Ahmad Soebardjo menyumbangkan pemikiran mereka secara lisan. Itulah para tokoh proklamasi kemerdekaan RI.

Kontributor : Rima Suliastini

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI