Suara.com - Kemunculan istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawati di depan awak media menarik perhatian publik.
Sambil menangis di depan media, Putri menyebutkan bahwa dia percaya dan tulus mencintai sang suami, Irjen Ferdy Sambo.
Namun kemunculan Putri Candrawati yang mengenakan masker mengundang perhatian publik.
Pasalnya matanya yang sembab dianggap membuat dirinya berbeda dengan sosok yang biasanya terlihat di foto.
Baca Juga: Kaget! Ibu Brigadir J Tak Menyangka Pembunuhan Anaknya Diperintahkan Ferdy Sambo
Banyak netizen yang berasumsi bahwa perempuan yang akhirnya muncul di media itu bukanlah Putri Candrawati aslin, namun orang lain yang menyamar.
Dalam menanggapi berbagai tanggapan publik tersebut, Wakil Ketua LPSK, Edwin Partogi Pasaribu menjelaskan bahwa yang hadir di depan media adalah benar sosok Putri Candrawati.
Hal ini disampaikan oleh Edwin saat ditanyai di acara Catatan Demokrasi yang tayang di Youtube pada Selasa (9/8/2022).
"Saya rasa ini orang yang sama," kata Edwin.
Lebih lanjut Edwin menyebutkan bahwa psikiater pihaknya menyebutkan bahwa Putri Candrawati tampak depresi.
Baca Juga: Anaknya Ternyata Dibunuh Irjen Ferdy Sambo, Ibu Brigadir J Syok Tonton Kapolri di TV
"Ibu P cenderung diam, beberapa kali menangis, sedikit sekali informasi yang dapat disampaikan," ungkap Edwin.
"Untuk mengisi kuisioner saja tidak diisi dengan optimal," tambahnya.
Lebih lanjut, Edwin menyatakan bahwa Putri memerlukan penguatan mental secara psikologis oleh psikiater.
"Bukan lagi oleh psikolog ya tapi psikiater," tambahnya.
Putri Candrawati Akan Diperiksa Tim Khusus
Usai menetapkan Kadiv Propam Irjen Pol Ferdy Sambo, Tim khusus bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit masih melakukan pendalaman dan pemeriksaan terhadap saksi-saksi termasuk istri Ferdy Sambo berinisial PC untuk mengetahui motif tersebut.
"Motif saat ini masih pemeriksaan dan pendalam terhadap saksi termasuk terhadap Ibu PC," kata Listyo di Gedung Rupatama, Mabes Polri, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (9/8/2022).
Dalam perkara ini, Listyo juga menegaskan bahwa Bharada E alias Richard Eliezer menembak Brigadir J atas perintah Ferdy Sambo. Hal ini yang kemudian menjadi salah satu dasar tim khusus menetapkan Ferdy Sambo sebagai tersangka.