Suara.com - Bulan Muharram selalu dikaitkan dengan puasa Asyura dan puasa Tasua, padahal ada beberapa sunah lainnya yang bisa dilakukan di bulan yang mulia ini. Berikut 3 macam puasa Muharram selain Asyura dan Tasua yang dirangkum dari beberapa sumber.
Suara Muhammadiyah menjelaskan dalam situs resminya, bahwa puasa Asyura dan Tasua disunahkan oleh Nabi Muhammad untuk membedakannya dengan ibadah yang dilakukan orang Yahudi.
Dari ibnu Abbas ra. Ia berkata, "Ketika Rasulullah SAW berpuasa pada hari Asyura dan menyuruh para Sahabatnya juga berpuasa, maka mereka berkata: Wahai Rasulullah SAW, hari Asyura itu hari yang diagungkan oleh orang-orang Yahudi dan Nasrani. Maka Rasulullah SAW bersabda: Kalau demikian, Insya Allah tahun depan kita berpuasa pada hari yang kesembilan." (HR. Muslim dan Abu Dawud).
Namun sesungguhnya, tak hanya dua jenis puasa itu saja yang bisa dilakukan di bulan Muharram. Berikut 3 macam puasa Muharram selain Asyura dan Tasua.
Jika puasa Tasua dilakukan pada 9 Muharram dan puasa Asyura dilaksanakan di hari ke-10, maka ada satu lagi puasa yang disunnahkan pada bulan ini, yaitu puasa 11 Muharram.
Sejatinya, puasa di ke-11 inilah yang membedakan ibadah umat Islam dengan orang Yahudi di Madinah. Semua puasa yang disebutkan di atas tak bersifat wajib, melainkan sunah.
Niat Puasa 11 Muharram:
Puasa 11 Nuharram dapat dilakukan dengan niat puasa Muharram pada umumnya, seperti di bawah ini:
Baca Juga: 10 Puasa yang Paling Dianjurkan Rasulullah, Ada Puasa untuk Bujangan
"Nawaitu shaumal Muharrami lilâhi ta’âlâ." Artinya : Saya niat puasa Muharram karena Allah ta’âlâ.