Suara.com - Seorang anonim mengirimkan curhatan mengenai tingkah tetangganya yang tak kunjung membayar utang kepada ayahnya.
Saat ditagih, tetangganya malah marah dan memberikan ancaman.
Curhatan tersebut ia kirimkan melalui akun Twitter @SeputarTetangga pada Selasa (09/08/22).
"Berhutang ke yang hutang nggak bayar-bayar," tulis pengirim cuitan.
Di awal cuitannya, ia menceritakan bahwa salah satu tetangganya berhutang dengan sang ayah dengan nominal yang besar.
Namun ternyata setelah meminjam, tetangganya tak kunjung membayar utangnya.
Ia kemudian mengungkapkan bahwa kebetulan ayahnya sedang membutuhkan dana untuk membuka usaha produk rumahan. Akhirnya, sang ayah balik berhutang kepada tetangganya tersebut.
"Kebetulan kemarin bapak butuh duitnya buat mulai usaha produk rumaan. Nah, tetangga saya ini jualan kemasannya. Terus karena lagi nggak ada dana juga, yaudah bapak bilang utang dulu," terangnya.
Pengirim cuitan ini menerangkan bahwa ayahnya berniat membayar utang setelah tetangganya mengembalikan uang utangnya.
Baca Juga: Rumah Dipakai Masak dan Tempat Makan Tamu untuk Hajatan Tetangga, Pemilik Kecewa Gegara Ini!
Namun, ternyata si tetangganya tersebut rajin menagih utang kepada ayahnya.
"Tapi sekarang bapak malah ditagih terus. Pokoknya kalau ditagih balik malah galakan dia. Takut banget, sampai ngancam-ngancam akhirat," lanjutnya.
Pengirim cuitan ini juga turut menanyakan, apakah baiknya sang ayah membayar utang terlebih dulu atau langsung potong pakai utang tetangganya.
Di akhir curhatannya, pengirim cuitan menerangkan bahwa utang yang dipinjam oleh ayahnya tidak sebanding dengan utang tetangganya.
Cuitan ini pun lantas banjir beragam komentar dari netizen. Netizen mengungkapkan bahwa sebaiknya ayah dari pengirim cuitan tetap membayarkan utangnya.
Netizen juga memberikan saran bahwa harus ada bukti ataupun jaminan ketika akan terlibat dalam masalah utang-piutang.
"Balikin dulu utang ke dia. Besok tagih utang dia. Galakin balik. Balikin kata dia yang ngancem-ngancem bapakmu itu," kata netizen.
"Kalau mampu bayar utangnya, bayar aja nder. Karena beda akad. Selesaikan kewajiban," ujar netizen.
"Pastikan kalau ada yang berhutang dengan jumlah banyak bikin kuitansi atau surat perjanjian. Jadi kalau dia galak tempelin di jidatnya," ungkap netizen.
"Pentingnya sekarang utang-piutang harus ada jaminan dan tanda tangan di atas meterai sebagai bukti kuat akad. Jika dalam waktu x bulan, jaminan menjadi hak pemberi hutang, dan hutang dianggap lunas. Simple. Tapi jarang yang jalanin," terang netizen.