Suara.com - Sebuah video tengah menjadi sorotan di apliksi TikTok. Dalam video itu tertera narasi Serda Ucok yang ingin membantu menangkap pelaku pembunuhan Brigadir Nofriansah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
Video yang diunggah oleh akun TikTok mursyid.adam tersebut menampilkan beberapa potongan video dan foto Serda Ucok yang tengah menjalani persidangan. Serda Ucok Tigor Simbolon merupakan anggota Kopassus Grup II Kandang Menjagan Kartasura yang harus menjalani hukuman penjara karena membunuh empat tahanan di Lapas Cebongan.
Dalam video tersebut, muncul suara seorang pria yang menyebut akan membantu negara menyelesaikan kasus Brigadir J.
"Sebagai putra batak dan prajurit Kopassus kami merasa terpanggil untuk membantu ibu pertiwi demi membela keadilan dengan menangkap dan mengungkap pembunuh Joshua secara terang benderang," demikian suara pria tersebut yang dikutip Suara.com, Selasa (9/8/2022).
Baca Juga: Sikat Genks! Kode Redeem PUBG Mobile Selasa 9 Agustus 2022
Selanjutnya, pria itu mengatakan akan ikut membantu menangkap pembunuh Brigadir J baik dalam kondisi hidup ataupun mati.
"Mohon beri kami ruang untuk menangkap pembunuh Joshua hidup atau mati secepat-cepatnya kami pasti bisa berani benar berhasil komando!," ujarnya.
Video tersebut dikomentari oleh 18 ribu orang. Tidak sedikit yang mempercayai kalau suara itu merupakan suara Serda Ucok dan memberikan dukungan.
Namun ada juga warganet yang mempertanyakan keaslian dari suara tersebut.
"Ini beneran suara Serda Ucok?," tanya seorang warganet.
TNI Pastikan Hoaks
TNI Angkatan Darat memastikan kalau video tersebut tidak benar alias hoaks. Video itu dianggap sebagai upaya untuk adu domba antara TNI dan Polri.
"Video pernyataan Serda Ucok yang mengaku siap membantu negara untuk mencari pembunuh Brigadir J di akun tiktok @mursyid.adam adalah video berisi kebohongan serta upaya adu domba antara TNI dan Polri," kata Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Tatang Subarna dalam keterangan tertulisnya, Selasa (9/8/2022).
Tatang menyebut kalau saat ini TNI AD bekerjasama dengan pihak Polri serta lembaga terkait untuk menelusuri serta meminta pertanggungjawaban atas beredarnya video yang diunggah di TikTok tersebut.
Dalam kesempatan yang sama, Tatang berharap agar masyarakat tidak terprovokasi atas adanya video hoaks itu.