Dinas Pendidikan Kota Kupang Laporkan 150 Anak PAUD Alami Kekerdilan

Selasa, 09 Agustus 2022 | 13:50 WIB
Dinas Pendidikan Kota Kupang Laporkan 150 Anak PAUD Alami Kekerdilan
Kepala Dinas Pendidikan Kota Kupang, Dumuliahi Djami di Kupang, Selasa (9/8/2022). [ANTARA/Benediktus Sridin Sulu Jahang]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dinas Pendidikan Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur melaporkan data anak yang mengalami kekerdilan di daerahnya. Tercatat ada 150 anak PAUD di Kota Kupang yang masuk dalam kategori anak yang alami kekerdilan.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan Kota Kupang, Dumuliahi Djami berdasarkan data yang dilakukan pihaknya.

"Sesuai hasil pendataan yang dilakukan Dinas Pendidikan Kota Kupang bahwa saat ini ada 150 orang anak PAUD yang masuk dalam kategori anak yang menderita kekerdilan," kata Dumuliahi Djami di Kupang, Selasa (9/8/2022).

Dumuliahi Djami menjelaksan bahwa beberapa waktu lalu Dinas Pendidikan telah melakukan identifikasi di 294 lembaga PAUD di Kota Kupang. Hasilnya ditemukan ada 150 orang anak yang mengalami kekerdilan.

Ia mengatakan 150 orang anak yang mengalami kekerdilan itu terdapat di lembaga pendidikan PAUD yang tersebar di enam kecamatan di Kota Kupang.

Rinciannya, anak PAUD yang mengalami kekerdilan di wilayah Kecamatan Alak terdapat 96 orang anak, Kecamatan Kelapa Lima terdapat 21 orang anak, Kecamatan Kota Lama 14 orang anak dan Kecamatan Maulafa dan Kota Raja masing-masing memiliki tiga anak PAUD yang mengalami kekerdilan.

Dumuliahi Djami mengatakan bahwa jumlah anak PAUD yang mengalami kekerdilan di Kecamatan Oebobo mencapai 13 orang anak.

Menurutnya, Dinas Pendidikan tidak sebatas pendataan terhadap anak-anak PAUD yang mengalami kekerdilan. Namun juga melakukan intervensi melalui sosialisasi dari pihak sekolah kepada para orang tua anak, terkait kemandirian pendampingan anak-anak yang mengalami kekerdilan selama 1.000 hari ke depan.

Selain itu, dilakukan pula pemberian makanan tambahan setiap bulan bagi anak-anak PAUD serta melakukan deteksi dini tumbuh kembang anak melalui pemeriksaan kesehatan secara rutin di sekolah.

Baca Juga: Identitas Mayat Terbakar di Kupang Belum Diketahui, Polisi Periksa Percakapan Terakhir Dalam HP

"Dalam pemeriksaan kesehatan yang dilakukan enam bulan sekali melakukan pengukuran berat dan tinggi badan anak secara mandiri yang dilakukan petugas kesehatan dari Puskesmas setempat," kata Dumuliahi Djami.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI