8 Fakta Serangan Israel ke Jalur Gaza, Dikecam Negara-negara Muslim

Selasa, 09 Agustus 2022 | 13:29 WIB
8 Fakta Serangan Israel ke Jalur Gaza, Dikecam Negara-negara Muslim
Warga Palestina mengecek rumah yang dihancurkan serangan udara Israel di tengah konflik Israel dengan kota Gaza (6/8/2022). [ANTARA FOTO/REUTERS/Mohammed Salem/rwa/mca]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Agresi pasukan Israel ke Gaza kian membabibuta sejak Jumat (5/8/2022) lalu. Puluhan orang meninggal dan ratusan lainnya luka-luka akibat serangan tersebut. Israel melakukan serangan yang diklaim sebagai "pre-emptive" ke Gaza untuk mengantisipasi serangan dari kelompok Jihad Islam Palestina setelah salah satu pimpinannya, Bassam Al-Saadi, ditangkap Israel dalam sebuah razia di Tepi Barat. 

Serangan ditujukan ke sebuah apartemen di Gaza, tempat tinggal pimpinan Jihad Islam yang lain, Tayseer Al-Jabari. Bahkan, pasukan Israel juga tak gencar untuk menyerbu kompleks Masjid Al-Aqsa hingga menuai kutukan keras dari negara-negara Muslim. Simak berikut sejumlah faktanya.

1. Pernyataan Perdana Menteri Israel

Perdana Menteri Israel Yair Lapid menyebut kelompok Jihad Islam Palestina itu sebagai kelompok proksi Iran yang hendak menghancurkan negara Israel. Yuk simak fakta serangan Israel ke Jalur Gaza berikut ini.

Baca Juga: Delegasi PBB Tiba Di Gaza Tak Lama Usai Gencatan Senjata

Perdana Menteri Israel Yair Lapid mengatakan perlu meluncurkan operasi pendahuluan (preemtif) terhadap Jihad Islam Palestina karena kelompok itu merencanakan serangan setelah berhari-hari terjadi ketegangan di sepanjang perbatasan dengan Gaza.

2. Awal Mula Ketegangan

Ketegangan itu dimulai setelah pasukan Israel menangkap Bassam al-Saadi, komandan Jihad Islam di Tepi Barat, pada Senin dalam serangan di kota Jenin. Dalam serangan ini, seorang remaja Palestina tewas.

Kemudian pasukan Israel pada Jumat mengebom gedung apartemen di pusat Kota Gaza sampai menewaskan Tayssir al-Jabari, komandan utara Jihad Islam. Setidaknya ada sembilan lainnya yang tewas, termasuk seorang gadis berusia lima tahun dan seorang wanita berusia 23 tahun.

3. Israel Melumpuhkan Pembangkit Listrik

Baca Juga: RS Indonesia di Gaza Bantu Korban Serangan Israel, Ratusan Orang Luka-luka

Israel menghentikan transportasi bahan bakar yang direncanakan ke Gaza sesaat sebelum melancarkan serangannya. Mereka juga melumpuhkan pembangkit listrik satu-satunya di wilayah itu dan mengurangi pasokan listrik menjadi sekitar empat jam per hari.

4. Anggota Jihad Islam Ditangkap

Militer Israel menangkap 19 anggota Jihad Islam di Tepi Barat pada Sabtu.

Sirene roket dan ledakan terdengar di sebelah barat Yerusalem pada Minggu ketika puluhan roket diluncurkan ke Israel dari Jalur Gaza.

Di Tel Aviv, para saksi mata mengatakan mereka bisa mendengar ledakan tetapi tidak ada laporan tentang sirene.

Sebuah sumber dari Jihad Islam mengatakan bahwa kini sedang ada diskusi yang berlangsung di tingkat tertinggi menuju gencatan. Tapi mereka memperingatkan bahwa perlawanan tidak akan berhenti jika agresi dan kejahatan pendudukan Israel terus berlanjut. Sementara itu, kelompok Jihad Islam telah menembakkan roket ke arah Yerusalem.

6. Menewaskan 43 Warga Palestina

Gencatan senjata yang mulai terjadi pada Minggu malam, mengakhiri tiga hari serangan udara Israel dan serangan roket balasan dari Gaza. Setidaknya ada 43 warga Palestina telah tewas dan lebih dari 300 lainnya terluka dalam serangan Israel, menurut Kementerian Kesehatan. 

7. Rumah Sakit Indonesia Rawat Puluhan Korban Serangan Tentara Israel

Rumah Sakit Indonesia yang terletak di Bayt Lahiya, sebagai rumah sakit terbesar di Gaza bagian utara, turut membantu menangani hingga puluhan korban serangan Israel.

Reza Aldilla Kurniawan, seorang relawan MER-C di Jalur Gaza, melaporkan bahwa sejak Israel memulai serangan pada Jumat (5/8) RS Indonesia menangani sedikitnya 8 korban meninggal dan 54 korban luka-luka.

Ruang instalasi gawat darurat (IGD) menjadi ruangan tersibuk di RS Indonesia di Bayt Lahiya setelah serangan terjadi.

Ruang IGD RS Indonesia itu terus menerima korban-korban serangan Israel dengan berbagai tingkat keparahan luka yang segera memerlukan pertolongan medis. Selain IGD, ruang jenazah RS Indonesia juga menjadi tempat yang ramai didatangi warga Gaza.

8. Dikecam Negara-negara Muslim

Pakistan turut mengutuk keras serbuan Israel ke kompleks Masjid Al Aqsa di wilayah Yerusalem Timur. Kutukan itu menambah daftar panjang negara muslim lain yang mengecam serangan Israel tersebut.

“Pakistan mengutuk keras penyerbuan di halaman Masjid Al Aqsa oleh pemukim Israel di bawah perlindungan pasukan pendudukan Israel,” jelas Kementerian Luar Negeri pakistan dalam sebuah pernyataan, Minggu (7/8/2022) waktu setempat.

Qatar, Jordania, Kuwait, Turki dan Arab Saudi termasuk di antara negara-negara yang mengecam serangan tersebut. 

Kementerian Luar Negeri Qatar mengatakan praktik provokatif Israel adalah bagian dari upaya berkelanjutan untuk mengubah status historis dan hukum Masjid Al Aqsa, dan untuk memajukan pembagian temporal masjid.

Kontributor : Trias Rohmadoni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI