Tujuan Konferensi Asia Afrika adalah untuk menyatukan kerja sama memerangi kolonialisme. Pada tahun 1955, sebagian besar negara masih berjuang melawan kebebasan mereka di antara Soviet, Amerika Serikat, dan imperialis lainnya.
Itulah sebabnya beberapa negara mencapai kebebasan mereka mencoba membantu mereka yang masih diserang. Konferensi ini sangat membantu seperti membantu Aljazair untuk mendapatkan kebebasan mereka dari Prancis dan membantu Indonesia dengan kasus Irian barat melawan Belanda sebagai bagian dari sejarah penjajahan Belanda di Indonesia.
Selain kebutuhan politik, aspek budaya dan ekonomi juga menjadi tujuan lain dari konferensi tersebut. Setiap negara akan mempromosikan ekonomi dan budaya Asia-Afrika untuk membuat kerja sama yang hebat.
3. Hasil Konferensi Asia Afrika
Konferensi Asia Afrika di Gedung Merdeka pada tahun 1955 memiliki hasil penting yang mengacu pada piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa. Sebut saja Dasasila Bandung yang mengikuti aturan-aturan di bawah ini.
- Penghormatan terhadap hak asasi manusia dasar serta tujuan dan prinsip yang terkandung dalam piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (Perserikatan Bangsa-Bangsa)
- Penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas teritorial semua negara
- Mengakui kesetaraan semua kelompok etnis dan kesetaraan semua bangsa, besar dan kecil
- Jangan campur tangan atau ikut campur dalam masalah domestik negara lain
- Menghormati hak setiap negara untuk membela diri secara individu atau kolektif sesuai dengan Piagam PBB
- Jangan gunakan aturan pertahanan kolektif untuk bertindak demi kepentingan khusus satu kekuatan besar dan jangan melakukannya terhadap negara lain
- Jangan mengambil tindakan atau ancaman agresi atau menggunakan kekerasan terhadap integritas teritorial atau kemerdekaan politik suatu negara.
- Menyelesaikan semua perselisihan internasional dengan cara damai, seperti negosiasi, perjanjian, arbitrase (penyelesaian masalah hukum), atau cara damai lainnya, sesuai dengan pilihan pihak-pihak yang bersangkutan sesuai dengan Piagam PBB.
- Mempromosikan kepentingan dan kerja sama bersama
- Menghormati hukum dan kewajiban internasional
4. Dampaknya
Keputusan akhir Konferensi Asia Afrika menggarisbawahi perlunya negara-negara berkembang untuk melonggarkan ketergantungan ekonomi mereka. Mereka memutuskan negara-negara industri terkemuka dengan memberikan bantuan teknis satu sama lain melalui pertukaran para ahli.
Selain itu, untuk beberapa negara yang paling terkemuka akan memberikan beberapa bantuan teknis untuk proyek-proyek pembangunan, serta pertukaran pengetahuan teknologi, cara dan kelembagaan, pelatihan dan penelitian regional.
Pada tahun 2005, ketika konferensi mencapai sekitar 50 tahun komite berusaha untuk mengumpulkan pertemuan baru Konferensi Asia Afrika. Pada saat itu, konferensi harus menghasilkan kemitraan strategis Asia - Afrika (NAASP) yang baru. Mereka percaya bahwa konferensi akan membawa masa depan terbaik bagi mereka.
Baca Juga: AAYG Jadikan Museum Konferensi Asia Afrika Sebagai Tempat Pertemuan
Pada tahun 2015, sebagai pertemuan ketiga dan konferensi yang mencapai 60 tahun, Konferensi Asia Afrika diadakan lagi di Bandung. Konferensi ini dihadiri oleh 89 kepala negara/pemerintahan dari 109 negara di Asia dan Afrika, 17 negara pengamat, 20 organisasi internasional, dan 1.426 perwakilan media dalam dan luar negeri. Konferensi ini menghasilkan NAASP baru yang lebih kuat, Pesan Bandung, dan deklarasi kemerdekaan Pakistan.