Suara.com - Observatorium Bosscha tengah ramai jadi perbincangan karena muncul di film "Pengabdi Setan 2 Communion". Padahal dulunya Bosscha sangat ikonik karena dijadikan tempat persembunyian Sherina dan Sadam yang kabur dari kejaran penjahat dalam film "Petualangan Sherina" yang tayang pada tahun 2000.
Sementara dalam film "Pengabdi Setan 2", Bosscha diceritakan sebagai tempat seorang jurnalis bernama Budiman menemukan sejumlah mayat korban penembakan misterius. Sedang ramai jadi perbincangan di kalangan warganet, yuk simak fakta Observatorium Bosscha dan sejarahnya berikut ini.
1. Asal Usul Nama Bosscha
Nama Bosscha diambil dari nama tuan tanah kebun teh Malabar di Jawa Barat yakni Karel Albert Rudolf Bosscha. Ia bersedia memberikan dana untuk pembangunan gedung observatorium tersebut.
Baca Juga: Profil Muzakki Ramdhan, Pemeran Wisnu di Pengabdi Setan 2 yang Juga Pengisi Suara Animasi Populer
Sebagai bentuk penghargaan atas jasa Karel pada pembangunan gedung observatorium itu, maka nama akhirnya pun disematkan sebagai nama gedung yakni Bosscha.
2. Terdampak Perang Dunia II
Observatorium Boscha menjadi salah satu yang terdampak ketika Perang Dunia II yang mengakibatkan gedung tersebut mengalami kerusakan sehingga harus dilakukan renovasi. Barulah setelah renovasi, akhirnya observatorium pun kembalik normal beroperasi.
3. Pembangunan 5 Tahun
Pembangunan Observatorium Boscha memakan waktu sekitar 5 tahun yakni 1923-1928. Setelah terbangun, Bosscha menerbitkan publikasi internasional pertama pada 1933.
Baca Juga: Link Nonton Pengabdi Setan 2 Kualitas HD, Bukan di LK21 dan IndoXXI
Namun, observasi di Bosscha terpaksa berhenti ketika terjadi Perang Dunia II yang mengakibatkan kegiatan publikasi pun tertunda sejenak.
4. Jadi Bagian dari ITB
Usai perang dunia berakhir, pihak Perhimpunan Astronomi Hindia-Belanda menyerahkan Bosscha kepada Pemerintah Republik Indonesia. Penyerahan itu terjadi pada 17 Oktober 1951 atau 6 tahun setelah Indonesia merdeka.
Kemudian seiring dengan berjalannnya waktu, Institut Teknologi Bandung (ITB) berdiri pada 1959. Alhasil Bosscha menjadi bagian dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) ITB saat ini yang fungsinya sebagai lembaga penelitian dan pendidikan astronomi di negeri ini.
5. Objek Vital Nasional Sejak Tahun 2008
Observatorium Bosscha resmi jadi objek vital nasional pada 2008. Dengan demikian tempat ini punya peran penting bagi kehidupan bangsa dan negara sehingga harus diamankan selau oleh pemerintah. Selain itu Bosscha pun masuk dalam benda cagar budaya yang ditetapkan pemerintah.
6. Lokasi Bosscha
Observatorium Bosscha berlokasi di Jl. Peneropongan Bintang No.45, Lembang, Kec. Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat. Tempat bersejarah ini adalah sebuah observatorium astronomi modern pertama di Asia Tenggara.
Gedung ini seringkali digunakan untuk pengamatan bulan sabit muda pada hampir setiap bulan. Tiap tahunnya, Bosscha jadi salah satu rujukan untuk penetapan hari-hari besar agama Islam seperti Hari Raya Idulfitri, Hari Raya Iduladha dan lainnya.
7. Tiket Kunjungan ke Observatorium Bosscha
Observatorium Bosscha ini terbuka untuk umum dan bisa dilakukan siang dan malam. Kunjungan siang berlangsung selama 70-90 menit dengan harga tiket Rp15 ribu.
Pengunjung akan mendapatkan pemaparan materi astronomi, melihat langsung Teleskop Refraktor Ganda Zeiss yang terkenal dan kesempatan untuk mengamati Matahari menggunakan teleskop.
Sementara itu kunjungan malam dilakukan selama 2,5 jam dengan harga tiket Rp Rp20 ribu. Pengunjung akan mendapatkan pemaparan materi astronomi populer, melihat langsung Teleskop Refraktor Ganda Zeiss yang terkenal serta kesempatan melihat bintang dan planet menggunakan teleskop-teleskop yang disediakan.
Itulah fakta menarik Observatorium Bosscha dan sejarahnya yang muncul di film "Pengabdi Setan 2: The Communion" dan "Petualangan Sherina". Apakah kalian pernah berkunjung ke Bosscha?
Kontributor : Trias Rohmadoni