Suara.com - Indonesia Police Watch (IPW) menilai banyak “plot twist” dalam penanganan perkara eks Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo. Ia melihat kasus ini seperti film mafia.
Ketua IPW, Sugeng Teguh Santoso sendiri menjadi ngeri lantaran seorang jenderal polisi bisa melakukan penyalahgunaan tugas sebagai pelindung masyarakat.
“Ini cerita ini seperti film mafia, saya ngeri melihat perilaku polisi seperti ini. Institusinya saja dilawan, pimpinannya dilawan, tugasnya disalahgunakan,” kata Sugeng kepada Suara.com, Minggu (7/8/2022).
Film mafia sendiri, kata Sugeng, lantaran Ferdy Sambo tidak bergerak sendirian. Ada 25 orang anggota Polri yang membantunya. Ke-25 orang ini sendiri sudah diperiksa oleh petugas.
Baca Juga: Masa Penempatan Khusus Irjen Ferdy Sambo Di Mako Brimob Selama 30 Hari
“Sudah nyata, 25 orang yang ikut diperiksa. Masih banyak yang di luar, akan melindungi Sambo, makanya sudah diperiksa aja sudah 25. Yang sudah ditahan kan empat,” ucap Sugeng.
Mako Brimob, lanjut Sugeng, dinilai tepat untuk “mengisolasi” Sambo, lantaran selain membantu memperlancar dan mempercepat pemeriksaan.
Mako Brimob juga bisa mengantisipasi soal dugaan adanya pihak-pihak internal yang akan membantu Ferdy Sambo untuk meloloskan diri.
“Saya mendapat informasi bahwa ada upaya perlawanan, perlawanan dari pihak-pihak tertentu yang mendukung Sambo. Jadi dia diamankan di sana (Mako Brimob),” imbuh Sugeng.
Baca Juga: Dukung Ketegasan Kapolri Ke Irjen Ferdy Sambo, Kompolnas Minta Polri Tak Ragu Jatuhkan Sanksi Pidana