Sejarah 10 Muharram: Hari yang Diagungkan dari Masa ke Masa

Minggu, 07 Agustus 2022 | 11:18 WIB
Sejarah 10 Muharram: Hari yang Diagungkan dari Masa ke Masa
Ilustrasi Muharram - Sejarah 10 Muharram Sebagai Hari yang Diagungkan dari Masa ke Masa (freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Masih banyak lagi peristiwa lain yang terjadi di hari sepuluh Muharram itu, yang menjadikannya sebagai hari yang bersejarah. Hari Asyuta disebut sebagai hari yang penuh kenangan dan pelajaran yang berharga. 

Amalan 10 Muharram

Sebagai hari yang istimewa karena mempunyai sejarah penting, pada hari Asyura atau 10 Muharram umat islam sangat dianjurkan melakukan sejumlah amalan sunnah untuk memperingatinya.  

Nabi Muhammad menyampaikan terdapat amalan yang dapat dikerjakan pada 10 Muharram atau hari Asyura bagi semua umat Islam. Amalan di 10 Muharram atau hari Asyura dikerjakan sebagai wujud rasa syukur kepada Allah serta mengenang kejadian di hari tersebut. Selain itu amalam di 10 Muharram ini dapat meningkatkan iman dan takwa pada Allah. 

Merujuk pada asal mula Asyura, namanya didapat dari bahasa Arab yang artinya hari ke sepuluh di bulan Muharram. Nabi Muhammad SAW pernah ditanya oleh sahabat tentang keistimewaan hari 10 Muharram atau Asyura. 

Sayyidah Aisyah, istri Rasulullah menyatakan bahwa hari Asyura merupakan hari bagi orang-orang Quraisy berpuasa di masa Jahiliyah, Rasulullah pun juga ikut mengerjakannya. Setelah Nabi berhijrah ke kota Madinah beliau rutin mengerjakan puasa itu dan memerintahkan para sahabat agar mereka berpuasa juga. Setelah diwajibkannya puasa di bulan Ramadhan, Nabi SAW menetapkan: 

Barangsiapa yang menghendaki berpuasa Asyura puasalah dan siapa yang tidak suka boleh meninggalkannya." (HR. Bukhari, No: 1489; Muslim, No: 1987) 

Ibnu Abbas seorang sahabat meriwayatkan saat Nabi berhijrah ke Madinah, beliau tak sengaja menjumpai orang-orang Yahudi yang sedang mengerjakan puasa Asyura. Nabi pun bertanya terkait alasan mereka berpuasa. Mereka pun menjawab: 

Allah telah melepaskan Musa dan Umatnya pada hari itu dari (musuhnya) Fir’aun dan bala tentaranya, lalu Musa berpuasa pada hari itu, dalam rangka bersyukur kepada Allah”. Nabi bersabda : “Aku lebih berhak terhadap Musa dari mereka." Maka Nabi pun berpuasa pada hari itu dan menyuruh para sahabatnya agar berpuasa juga." (HR. Bukhari; No: 1865  & Muslim, No: 1910) 

Baca Juga: Keutamaan Hari Asyura dan Amalan Sunnahnya Bagi Umat Muslim

Berdasarkan uraian di atas, jelas bahwa hari Asyura atau 10 Muharram merupakan hari bersejarah yang sangat diagungkan dari masa ke masa. Kita sebagai umat Islam hendaknya menyambut hari itu dengan mengambil pelajaran yang bermanfaat dari sejarah masa lalu. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI