Suara.com - Polisi kini berhasil mengamankan sopir mobil berpelat RFH yang sempat tabrak mobil polisi di Tol Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (5/8/2022) lalu.
Selain memakai plat nomor rahasia yang tak boleh dipakai oleh sembarang orang, mobil tersebut juga memakai lampu strobo sehingga dikejar-kejar oleh petugas patroli dan akhirnya menabrak mobil polisi.
Usut punya usut, pelat nomor tersebut ternyata bodong alias palsu dan tidak terdaftar secara resmi.
Berikut fakta selengkapnya mengenai kasus mobil berpelat RFH tabrak mobil polisi di Tol Pancoran.
Baca Juga: Fakta Baru Sopir Pakai Pelat RFH Saat Tabrak Polisi di Tol Pancoran, Hindari Gage
1. Kronologi insiden: kabur saat diberhentikan petugas patroli
Mobil berpelat RFH tersebut sempat dicurigai oleh petugas patroli saat melaju. Pasalnya, mobil tersebut juga terpasang strobo yang seharusnya dipasang di mobil dinas TNI maupun Polri.
"Memang tadi anggota saya sedang patroli rutin. Seketika menemukan mobil yang menggunakan plat rahasia, terus berhentikan mobil tersebut kabur," kata Kasat PJR Ditlantas Polda Metro Jaya, Kompol Sutikno, Sabtu (6/8/2022).
"Ya kalau mobil plat rahasia itu kan tidak boleh pakai strobo. Yang boleh menggunakan itu adalah mobil dinas. Polri-TNI itu boleh, kalau mobil plat rahasia itu tidak boleh strobo," lanjut Sutikno.
Lantaran sopir mobil itu tak mengindahkan petugas patroli, kejar-kejaran pun tak terelakkan. Mobil tersebut tak kuasa mengendalikan kecepatan hingga menabrak mobil polisi.
Baca Juga: Tak Cuma Tabrak Polisi di Tol Pancoran, Sopir Mobil Pelat RFH Juga Seruduk Mobil Dinas TNI
2. Tak hanya tabrak mobil polisi, sopir juga menabrak mobil TNI
Ternyata, pengendara arogan tersebut tak hanya menabrak mobil polisi, namun satu unit mobil TNI juga diseruduk juga oleh sang sopir.
"Nabrak mobil Sat PJR, terus nabrak juga mobil dari Mabes TNI," lanjut Sutikno lagi.
3. Pelaku berhasil ditangkap di Bekasi
Kini, pengendara mobil berpelat RFH tersebut berhasil ditangkap di Bintara, Bekasi, Jawa Barat setelah sempat melarikan diri.
"Dilakukan pengejaran tertangkap di Bintara," timpal Sutikno.
4. Pelat nomor ternyata palsu
Setelah dicek, pelat RFH tersebut tak terdaftar secara resmi. Adapun sang pengendara mobil tersebut membeli pelat RFH dari toko online.
"Pelat RFH itu palsu, tidak diterbitkan secara sah. Yang bersangkutan sesuai keterangannya mendapatkan beli secara online," ungkap Plh Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya Kompol Edy Purwanto, Sabtu (6/8/2022).
5. Beli pelat RFH di toko online buat hindari aturan ganjil genap
Diketahui, bahwa tujuan sang sopir membeli pelat RFH palsu adalah demi menghindari aturan ganjil genap yang digalakkan diberlakukan di beberapa titik, termasuk di Tol Pancoran.
"Untuk menghindari ganjil-genap," kata Edy mengungkap motif sang sopir itu membeli pelat nomor palsu.
Kontributor : Armand Ilham