Suara.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyatakan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) tetap ada di ibu kota. Hal ini dipastikan setelah Gubernur Anies Baswedan mengganti nama RSUD menjadi Rumah Sehat untuk Jakarta.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia mengatakan, penamaan RSUD masih tetap dipakai di 31 Rumah Sakit. Istilah Rumah Sehat untuk Jakarta hanya penyebutan atau branding yang menempel pada RSUD.
"Yang 31 rumah sehat untuk Jakarta itu akan tetap demikian selama ini. Jadi, penyebutannya lengkap. Contohnya, Rumah Sehat Untuk Jakarta RSUD Tarakan, dan lain-lain," ujar Dwi saat dikonfirmasi, Jumat (5/8/2022).
Penjenamaan Rumah Sehat, kata Dwi, bertujuan untuk unsur preventif promotif kesehatan. Masyarakat diajak agak menyadari keinginan untuk tetap sehat.
"Ini konteksnya adalah membangun kesadaran kolektif semua untur termasuk warganya agar melakukan upaya untuk perilaku promotif dan preventif. Artinya, sehat itu bisa diupayakan sejak sejak sehat untuk tetap sehat atau semakin meningkat tingkat kesehatannya," pungkas Dwi.
Anies Ubah Nama
Diberitakan sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan secara resmi mengubah nama Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) milik Pemprov DKI Jakarta, menjadi rumah sehat.
Penjenamaan rumah sehat sendiri, kata Anies, sudah dirancang sejak 2019. Namun akibat pandemi Covid-19, realisasi daripada rencana tersebut sempat terhenti.
"Mengapa penjenama dilakukan, selama ini RS kita berorientasi pada kuratif dan rehabilitatif sehingga datang karena sakit, lalu datanglah ke rumah sakit untuk sembuh, untuk sembuh itu harus sakit dulu, sehingga tempat ini menjadi tempat orang sakit,” kata Anies di RSUD Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (3/8/2022).
Baca Juga: Simulasi Pilpres 2024: Duet Prabowo dan Puan Tertinggi Kalahkan Anies-Jenderal Andika
Anies menyebut perubahan nama rumah sakit menjadi rumah sehat agar alam bawah sadar masyarakat terpatri, untuk datang ke rumah sakit tidak harus menjadi orang sakit. Namun agar bisa menjadi lebih sehat, masyarakat bisa mendatangi rumah sehat.
"Jadi datang ke rumah sehat untuk menjadi sehat dan lebih sehat. Dari mulai melakukan medical check up sampai persoalan gizi dan lain-lain. Konsultasi, jadi rumah sehat ini dirancang untuk benar-benar membuat kita berorientasi pada hidup yang sehat, bukan sekedar berorientasi untuk sembuh dari sakit," ungkap Anies.
Penjenamaan rumah sehat, lanjut Anies juga cukup penting lantaran secara tidak langsung masyarakat Jakarta ke depannya akan selalu membicarakan kesehatan.
"Nah, kita ingin warga Jakarta hidup sehat dan berorientasi kesehariannya untuk bisa lebih sehat. Itu lah sebabnya penjenamaan ini dilakukan, Alhamdulillah setelah tertunda hampir 2 tahun, sekarang bisa kita luncurkan."