Suara.com - Kepala Seksi Kesehatan Daerah Kerja Mekkah Muhammad Imran mengimbau jemaah Indonesia untuk tetap menjaga protokol kesehatan (prokes) saat menyentuh dan mencium Ka'bah.
"Kita anjurkan jemaah tidak memaksakan diri untuk mencium Hajar Aswad jika ada kerumunan. Prokes tetap ditegakkan, menggunakan masker, hand sanitizer, sedapat mungkin hindari kerumunan," kata Imran di Mekkah, hari ini.
Dia mengatakan jemaah haji Indonesia sudah mendapatkan vaksinasi lengkap COVID-19, yang diharapkan dapat melindungi dari paparan penyakit tersebut. Selain itu, jemaah Indonesia juga disiplin prokes menggunakan masker ketika umrah.
Sebelumnya, pembatas yang mengelilingi Ka'bah selama 2,5 tahun sudah dibuka kembali pada Kamis (2/8) pukul 22.50 Waktu Arab Saudi.
Baca Juga: Sejak Selasa Pembatasan di Kabah Dicabut, Jamaah Haji Bisa Cium Hajar Aswad Lagi
Jemaah haji maupun umrah sudah bisa kembali mencium dan menyentuh Ka'bah, setelah pembatas tersebut dibuka.
Ribuan jemaah mengantre di depan Hajar Aswad dan sekitar pintu Ka'bah itu, untuk dapat menyentuh kiblat umat Islam tersebut saat petugas membersihkan kawasan itu.
Jemaah lainnya yang melakukan tawaf atau berkeliling Ka'bah juga kerap berupaya untuk menyentuh semua sisi bangunan berbentuk kubus tersebut.
Saat bisa menyentuh bangunan yang diselimuti kain kiswah dari sutera berwarna hitam itu, tidak jarang jemaah juga mencium serta mengusap dinding Ka'bah sambil berdoa.
Pemerintah Arab Saudi kembali menerima jemaah haji dari luar negeri pada musim haji 1443 H / 2022 M dengan pembatasan setelah dua tahun ditutup karena pandemi COVID-19.
Baca Juga: Yakin Pandemi Covid-19 Mereda, Umat Islam Kembali Diperbolehkan Cium Hajar Aswad
Namun jemaah haji tidak dapat menyentuh Ka'bah karena sekelilingnya dibatasi dengan bangunan setinggi sekitar 130 cm, sehingga jemaah hanya dapat melihat Ka'bah dari luar pembatas tersebut.