Jokowi Minta NTT Jadi Daerah Prioritas untuk Pengembangan Produksi Sorgum

Kamis, 04 Agustus 2022 | 16:47 WIB
Jokowi Minta NTT Jadi Daerah Prioritas untuk Pengembangan Produksi Sorgum
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto saat konferensi pers di Istana Kepresidenan RI, Kamis (4/8/2022). (Tangkap Layar YouTube Sekretariat Presiden)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta kepada jajaran menteri terkait untuk meningkatkan produksi sorgum. Ia meminta Nusa Tenggara Timur (NTT) khususnya Kabupaten Waingapu menjadi wilayah yang diprioritaskan untuk pengembangan sorgum sebagai komoditas pangan subtitusi pengganti gandum.

"Bapak presiden minta bahwa diproritaskan untuk daerah Nusa Tenggara Timur di Kabupaten Waingapu yang kemarin sudah dilihat oleh bapak presiden," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers yang disiarkan melalui YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (4/8/2022).

Sesuai dengan arahan Jokowi, maka para menteri terkait menyiapkan lahan di Kabupaten Waingapu seluas 115 ribu hektare di 2023 dan 154 ribu hektare di 2024. Luasan lahan tersebut terus dipersiapkan oleh Kementerian Pertanian (Kementan) dan juga Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KemenLHK).

Sejauh ini, Airlangga menyebut realisasi pengembangan sorgum saat ini masih sekitar 4.355 hektar. Itu tersebar di enam provinsi dengan hasil produksi mencapai 15.243 ton dengan produktivitas 3,36 ton per hektare.

Baca Juga: Tak Ada Unsur Pidana, Kasus Temuan Sembako Diduga Bansos di Depok Dihentikan

Lebih lanjut, Airlangga menerangkan kalau harga jual sorgum saat ini mencapai Rp 3.500 per kilogram. Apabila hasil produksinya bisa mencapai empat ton per hektare, maka keuntungan yang diperoleh itu mencapai Rp 12,5 juta dengan biaya produksi Rp 8,4 juta.

"Kalau dibuat menjadi biji kering sosoh 9,2 juta per hektare itu harganya Rp 15 ribu dan itu memberikan keuntungan sebesar 28 juta per panen," ungkapnya.

Airlangga juga mengungkapkan kalau tanaman sorgum itu masih relatif terbatas. Oleh karena itu, Jokowi memberikan arahan agar pengembangan produksi sorgum untuk saat ini harus bisa diintergrasikan dengan peternakan sapi.

"Juga tentunya dari batang pohon sorgum ini, bisa juga selain untuk makan ternak bisa juga dengan bio etanol."

Baca Juga: Dinas Pariwisata Mataram akan Gelar Festival Kuliner Sambut WSBK 2022

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI