Suara.com - Kebijakan baru diterapkan terkait umrah bagi jemaah Indonesia. Salah satunya kini jemaah Indonesia bisa menggunakan jasa guide atau muthawwif dari WNI.
Kasubdit Pengawasan Umrah dan Haji Khusus M. Noer Alya Fitra mengatakan muthawwif bagi jemaah umrah, khususnya jemaah dari Indonesia, tidak harus orang Saudi.
Muthawwif, imbuh Nafit, diperbolehkan berasal dari warga Indonesia yang bermukim di Arab Saudi dengan sponsor muassasah bersangkutan dan didampingi guide warga Saudi.
Pria yang karib disapa Nafit tersebut mengatakan orang yang datang ke Arab Saudi dengan menggunakan visa selain umrah, juga dapat beribadah umrah.
Bahkan, imbuh dia, visa transit 24 jam juga dapat melaksanakan ibadah umrah dengan melakukan booking terlebih dahulu di aplikasi Tawakkalna atau Eatmarna.
“Aplikasi Tawakkalna dan Eatmarna tetap diberlakukan bagi setiap orang dalam pelaksanaan umrah, termasuk saat masuk ke Raudah di Masjid Nabawi,” papar Nafit di Makkah, Rabu (3/8/2022).
Selain itu, salah satu kebijakan baru terkait visa umrah yakni masa berlaku untuk visa umrah, yang tadinya hanya sebulan, kini menjadi tiga bulan. Ditambah, jemaah bisa mengunjungi seluruh wilayah di Arab Saudi.
“Masa berlaku visa umrah yang awalnya hanya sebulan, kini menjadi tiga bulan. Jemaah umrah juga dapat mengunjungi seluruh wilayah di Arab Saudi,” terang Direktur Umrah dan Haji Khusus Kementerian Agama Nur Arifin.
Terkait penerbitan visa, lanjut Arifin, prosesnya tidak lagi harus melalui provider visa di Indonesia. Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) kini bisa langsung bekerja sama dengan provider visa di Arab Saudi yang sudah diakui Kementerian Haji dan Umrah.
Baca Juga: Masa Berlaku Visa Umrah Jadi 3 Bulan, Jemaah Bisa Kunjungi Seluruh Wilayah di Saudi
“Kebijakan Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi terkait dengan penerbitan visa umrah bagi jemaah umrah dari Indonesia masih tetap business to business,” sambungnya.