Suara.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) mengklaim penyelidikan atas kasus kematian Brigadir J sesuai dengan perintah Presiden Joko Widodo, yakni mengungkapnya secara terang benderang.
Ketua Komisioner Komnas HAM, Ahmad Taufan Damanik mengatakan lembaganya berkoordinasi ke istana lewat Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD.
Dalam penyelidikan kematian Brigadir J, bukan hanya dilakukan Komnas HAM, namun juga Tim Khusus bentukan Polri. Kedua lembaga yang terlibat untuk mengungkap kasus ini berkoordinasi dengan Mahfud MD.
"Timsus punya metode, penyidik bisa punya metode nanti kami kroscek satu sama lain, kami punya kerjasama kan, jadi saya bisa ketemu sama Timsus, sama penyidik, semua itu koordinasinya ke istana. Jadi jelas kan, apa arahan Bapak Presiden, Joko Widodo," kata Taufan kepada wartawan di Kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat.
Dikatakan Taufan, jika suatu hal terjadi dalam penyelidikan lembaganya, akan disampaikan ke Mahfud MD.
"Masing-masing punya cara sendiri, saya selalu ketemu dengan Pak Mahfud, koordinasi saya dengan Pak Mahfud. Jadi kalau ada apa-apa di sini, saya akan bilang ke Pak Mahfud, ini kan jelas arahan presiden harus dibuka seterang-terangnya," ujar Taufan.
Dalam penyelidikannya, sejumlah data dan keterangan telah dikantongi Komnas HAM. Pemeriksaan Tim Siber dan Digital Forensik Polri diperoleh 20 rekaman kamera CCTV dari 27 titik. Dalam rekaman kamera CCTV, salah satunya menunjukkan Putri istrinya Ferdy Sambo, Bharada E, Brigadir J beserta ajudan lain melakukan tes PCR bersama sesaat sebelum peristiwa penembakan.
Kemudian ada data yang menunjukkan keberadaan masing-masing pihak saat peristiwa penembakan yang menewaskan Brigadir J. Keberadaan masing-masing pihak saat kejadian itu diperoleh dari teknik cell dump, yakni dengan melacak keberadaan mereka melalui telepon genggamnya atau HP. Data itu selanjutnya bakal dianalisis Komnas HAM.
Kronologi Versi Polri
Baca Juga: Jokowi Klaim Indonesia Bisa Kendalikan Ekonomi dan Pangan, Netizen Berang
Brigadir J sebelumnya tewas ditembak oleh Bharada E di rumah dinas Ferdy Sambo di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan, pada Jumat (8/7/2022) sekitar pukul 17.00 WIB. Brigadir J merupakan sopir Putri Candrawathi, istri Ferdy Sambo. Sedangkan, Bharada E merupakan ajudan daripada Ferdy Sambo.