Bacaan Surat Yusuf Ayat 4 yang Sarat Makna

Rifan Aditya Suara.Com
Rabu, 03 Agustus 2022 | 20:22 WIB
Bacaan Surat Yusuf Ayat 4 yang Sarat Makna
Bacaan Surat Yusuf ayat 4 - Ilustrasi Al Quran. (Unsplash)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Surat Yusuf ayat 4 merupakan salah satu pedoman akhlak yang mengajarkan untuk tak menunjukkan kenikmatan yang diperoleh oleh Allah agar tak terlihat sombong. Berikut bacaan Surat Yusuf ayat 4.

Setiap ayat Al Quran mengandung nilai pelajaran bagi umat muslim, mulai dari nilai ibadah, ekonomi, sosial bahkan politik dan budaya. Semuanya bisa kita diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Salah satu sifat manusia yang tak disukai Allah adalah riya' atau sombong  karena bisa memicu perasaan iri bagi orang lain. Merangkum berbagai sumber, hal ini tersirat dari Surat Yusuf ayat 4 yang bisa diambil hikmahnya.

Bacaan Surat Yusuf ayat 4

Baca Juga: Bacaan Surat Yusuf Ayat 4 untuk Jodoh, Bagaimana Cara Mengamalkannya?

"Idz qaala yuusufu liabiihi yaa aabati innii ra’aitu ahada ‘asyara kaukaban wasy-syamsa wal qamara ra’aituhum lii saajidiin."

Artinya:"(Ingatlah), ketika Yusuf berkata kepada ayahnya, ‘wahai ayahku, sesungguhnya aku bermimpi melihat sebelas bintang, matahari, dan bulan, kulihat semuanya bersujud kepadaku’."

Tafsir ini berkaitan dengan ayat selanjutnya, yaitu bacaan latin Surat Yusuf ayat 5.

"Qaala yaa bunayya laa taqshus ru’yaaka ‘alaa ikhwatika fayakiidu laka kaidan innasy-syaithaana lil ingsaani ‘aduwwum mubiin."

Artinya: "Ayahnya berkata: Hai anakku, janganlah kami ceritakan mimpimu itu kepada saudara-saudaramu. Maka mereka membuat makar (untuk membinasakan) mu. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia."

Baca Juga: Apa Manfaat Membaca Surat Yusuf untuk Ibu Hamil?

Surat Yusuf berkisah tentang Nabi Yusuf yang menceritakan mimpinya melihat sebelas bintang, bulan dan matahari bersujud menghadapnya kepada Nabi Ya’kub, sang ayah.

Ayahnya memahami makna mimpi itu di mana sebelas bintang melambangkan saudaranya dan bulan bintang adalah ibu dan ayah Nabi Yusuf. Nabi Yakkub menyarankan putranya untuk menyimpan mimpi itu dan tak menceritakan pada orang lain.

Tujuan Nabi Yakkub sangat bijaksana, yaitu untuk menghindari rasa iri dari orang yang mendengar mimpinya.

Dalam hadist riwayat Ibn ‘Adly dan Abu Nu’aim dikatakan bahwa setiap nikmat dari Allah memiliki tingkat rasa dengkinya masing-masing.

“Berusahalah memperoleh kebutuhanmu dengan cara menyembunyikannya. Sesungguhnya setiap nikmat memiliki pendengkinya masing-masing.”

Demikian penjelasan tentang bacaan Surat Yusuf ayat 4. Ayat ini mengajarkkan kita agar tak menceritakan semua nikmat yang diberikan Allah, baik yang disengaja maupun tidak sengaja. Semoga nilainya bisa diamalkan dalam kehidupan sehari-hari oleh umat muslim semuanya.

Kontributor : Rima Suliastini

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI