Suara.com - Postingan video tentang ikan red devil yang disebut menginvasi perairan Danau Toba belakangan ini viral di TikTok. Dalam video yang diunggah akun @samosir45, ikan red devil tampak agresif karena berkumpul segerombalan menyerbu satu ekor ikan warna hitam yang tak bergerak.
Lantas sebenarnya apa itu ikan red devil yang menginvasi Danau Toba? Yuk simak penjelasan tentang fakta-fakta ikan red devil berikut ini.
1. Berasal dari Nikaragua
Ikan red devil punya nama ilmiah Amphilophus labiatus yang termasuk jenis ikan lou han. Selain itu ikan red devil bukan berasal dari Indonesia, melainkan dari perairan Nikaragua seperti Danau Nikaragua, Danau Xiloa dan Danau Managua yang ada di Amerika Tengah.
Baca Juga: 9 Fakta Ikan Red Devil yang Keberadaannya Dilarang di Indonesia
Red Devil lebih sering mendiami perairan air tawar berupa danau ketimbang sungai. Ikan ini umumnya ditemukan di peraian berbatu tempat mereka kerap berenang di antara celah-celah tersebut.
2. Warna Cokelat, Putih Hingga Merah
Walau namanya setan merah, warna tubuh ikan yang mampu hidup 10-12 tahun ini ternyata tidak hanya merah. Ada juga red devil yang berwarna abu-abu, cokelat, putih, kuning dan merah muda.
Sementara itu untuk penampilan ikan jantan dan betina sendiri, tak terlalu ada perbedaan mencolok. Hanya saja red devil jantan biasanya berukuran lebih besar ketimbang betina. Mereka juga memiliki benjolan di kepala yang lebih terlihat saat musim kawin serta papila genital yang meruncing.
3. Ikan Akuarium Yang Kuat
Baca Juga: Formula 1 di Atas Air akan Diadakan di Danau Toba
Terlepas dari sifatnya yang agresif, ikan setan merah adalah ikan yang tangguh. Meski begitu, perlu diperhatikan beberapa hal agar mereka dapat tumbuh maksimal.
Pertama, pastikan ukuran akuarium cukup besar untuk ruang gerak ikan red devil karena mereka adalah perenang yang aktif. Disarankan untuk memilih akuarium dengan ukuran 180x70x70 cm atau lebih. Selain itu perhatikan juga suhu dan tingkat keasaman air akuarium. Usahakan temperatur air berada di kisaran 21–26 derajat Celsius dan pH 6–8.
4. Termasuk Ikan Agresif
Nama red devil disematkan bukan karena warna tubuhnya melainkan perilaku agresifnya. Tak jarang si setan merah ini mengejar ikan lain sekadar untuk "olahraga", menggigit ekor hingga membunuh mereka. Dikarenakan perilakunya yang ganas, penghobi ikan hias lebih sering menempatkan red devil di tempat terpisah dari spesies lain.
Ikan red devil ini pun tetap menunjukkan sifat agresif pada sesamanya, kecuali dengan pasangannya. Jadi untuk mencegah pertikaian antar red devil yang belum kawin, sediakan banyak tempat bersembunyi di akuarium.
5. Red Devil Memangsa Ikan Endemik Danau Toba
Ikan red devil memang tak segan melukai dan membunuh ikan lain. Perilaku agresifnya itu sempat memicu masalah di perairan Danau Toba pada April 2022 lalu.
Kemunculan red devil di danau vulkanik itu diduga karena dilepas sembarangan oleh masyarakat sekitar. Walau terlihat sepele, kenyataannya red devil yang lepas dapat memangsa ikan-ikan endemik di Danau Toba.
Pada akhirnya si setan merah menjadi spesies invasif di Danau Toba. Jika dibiarkan begitu saja, tentu akan menyebabkan populasi ikan endemik menjadi berkurang. Untungnya, masyarakat setempat sudah mengerahkan upaya dengan menangkap red devil guna menjaga keseimbangan ekosistem.
6. Mudah Berkembang Biak
Red devil disebut mudah berkembang biak karena si betina bisa mengeluarkan ribuan telur dan dapat bertelur sepanjang tahun. Dengan demikian ikan ini masuk dalam kategori omnivora-karnivora yang memanfaatkan ikan sebagai pakan utama. Akibatnya, ikan red devil dinilai mampu mendesak perkembangan jenis ikan lain yang ada di sebuah ekosistem perairan.
Itulah fakta-fakta ikan red devil. Bagaimana pendapat kalian?
Kontributor : Trias Rohmadoni