Sederet Fakta Panjat Pinang: Simbol Penindasan Penjajah hingga Festival Hantu

Rifan Aditya Suara.Com
Selasa, 02 Agustus 2022 | 21:20 WIB
Sederet Fakta Panjat Pinang: Simbol Penindasan Penjajah hingga Festival Hantu
Ilustrasi fakta panjat pinang. (Pixabay/anassueb)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Salah satu lomba yang paling seru saat 17 Agustus adalah lomba panjat pinang. Namun siapa sangka, di balik meriahnya hadiah dan tawa riuh penonton, panjat pinang memiliki asal usul yang cukup kelam. Bagaimana sejarah  dan fakta panjat pinang?

Berikut fakta panjat pinang yang dirangkum dari berbagai sumber terpercaya. Menurut KBBI, panjang pinang adalah perlombaan memanjat pohon pinang yang sudah dikuliti dan diberi cairan pelicin, untuk memperebutkan barang-barang yang digantungkan di atasnya, biasanya diadakan untuk memperingati Hari Kemerdekaan Indonesia.

1. Sejarah Panjat Pinang

Sejarah panjat pinang berkaitan erat dengan zaman kolonial, di mana orang Belanda pada zamannya kerap menggelar perlombaan ini dalam setiap acara spesial, seperti pernikahan.

Baca Juga: 10 Ide Lomba 17 Agustus yang Seru, Heboh dan Unik!

Ada juga yang menyebut, panjat pinang awalnya dilombakan untuk merayakan ulang tahun Ratu Belanda kala itu, Wilhelmina Helena Pauline Marie van Orange-Nassau yang dirayakan setiap 31 Agustus.

2. Simbol Penindasan

Meskipun tak ada data pasti tentang sejarah panjat pinang dengan hari ulang tahun Ratu Belanda, banyak yang meyakini jika lomba ini adalah simbol penindasan dari Belanda terhadap warga Pribumi Indonesia.

Peserta panjang pinang pada saat itu adalah orang-orang pribumi yang bersaing memperebutkan hadiah yang dianggap mewah pada zamannya. 

Sementara mereka berusaha memanjat tiang licin, orang Belanda menonton dari kejauhan dan tertawa jika melihat ada yang terinjak bahkan terjatuh, seolah perjuangan warga pribumi untuk mendapat hadiah itu adalah hiburan.

Baca Juga: Kreatif! Ide Lomba Terbaru Perayaan Hari Kemerdekaan, Cukup Pakai Alat Ini

3. Perayaan Festival Hantu

Sementara itu di sisi yang berbeda, kegiatan serupa panjat pinang populer di Fujian, Guangdong dan Taiwan yang berkaitan dengan perayaan Festival Hantu.

Menurut Stephen F.Teiser dalam bukunya The Ghost Festival in Medieval China, perayaan bulan hantu, yang diakini juga berasal dari India, dirayakan besar-besaran pada masa Dinasti Tang, sekitar tahun 618-907 dan dilanjutkan hingga dinasti berikutnya. 

Namun catatan resmi pertama mengenai kegiatan serupa lomba 17 Agustus ini muncul di masa Dinasti Ming pada 1368, dalam kepemimpinan Kaisar Hong Wu.

4. Menimbulkan Korban Jiwa

Kondisi geografis di Fujian, Guangdong dan Taiwan yang beriklim sub-tropis memungkinkan pinang tumbuh dengan subur. Pada masa Dinasti Qing, permainan ini pernah dilarang pemerintah karena kerap menimbulkan korban jiwa. 

Kala Taiwan ada di bawah pendudukan Jepang, panjat pinang mulai ramai lagi di beberapa tempat, seperti yang disebut di awal, yaitu berkaitan dengan perayaan festival hantu. 

Demikian fakta panjat pinang yang bisa dilacak dari berbagai budaya. Semoga informasi ini bermanfaat.

Kontributor : Rima Suliastini

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI