Suara.com - Pemimpin Al Qaeda Ayman Al Zawahiri meninggal dunia setelah terkena serangan bom dari drone Amerika Serikat di Kabul, Afghanistan.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Boy Rafli Amar menyampaikan harapannya agar kematian Al Zawahiri tak memberikan dampak yang signifikan terhadap kelompok-kelompok teroris di Indonesia.
Dia mengajak semua untuk tetap waspada terhadap terorisme.
"Kita (BNPT) tidak underestimate terhadap perkembangan peristiwa adalah sesuatu yang wajar, kita semua tetap melakukan kewaspadaan bersama," ujar Boy di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (2/8/2022).
Baca Juga: Kepala BNPT Boy Rafli Amar: Terorisme Adalah Amalan dari Orang-orang yang Bersekutu dengan Setan
Al Zawahiri memimpin Al Qaeda setelah kematian Osama Bin Laden tahun 2007 yang juga di tangan AS.
Adanya kematian Al Zawahiri maupun tidak, BNPT tetap meningkatkan kewaspadaan dan deteksi dini terhadap semua potensi yang berkembang di masyarakat.
Jaringan terorisme yang berafiliasi dengan Al Qaeda menjadi perhatian serius BNPT dan aparat penegak hukum.
"Jadi selama ini terhadap kelompok-kelompok yang memang jadi perhatian yang terafiliasi, itu menjadi fokus perhatian kami bersama dengan aparat penegak hukum dan bahkan juga dengan elemen masyarakat," kata Boy.
"Seperti halnya kita membangun jejaring dalam rangka meningkatkan kewaspadaan dan kemampuan deteksi dini. Oleh karena itu, tentu ini adalah bagian yang akan terus kita cermati."
Baca Juga: BNPT Dorong Mantan Napi Terorisme Jadi Petani Kopi di Temanggung