Suara.com - Puing-puing seberat 25 ton yang diduga berasal dari roket besar luar angkasa jatuh ke Bumi pada Sabtu (30/7/2022). Benda ini telah ditemukan di berbagai tempat, termasuk Kalimantan, Indonesia.
Menurut laporan terbaru, penduduk setempat rupanya menemukan potongan roket di beberapa tempat di sepanjang jalur masuk kembali.
Selengkapnya, temukan kebenaran dari kabar tersebut melalui deretan fakta seputar puing roket luar angkasa yang jatuh di Kalimantan berikut ini.
Benda Asing dengan Kode Unik
Baca Juga: Jadi Bandar Arisan Fiktif, Istri Anggota Polisi Raup Rp 11 Miliar dari Ratusan Korban
Penemuan benda asing yang diduga kuat sebagai serpihan roket jatuh itu sempat menggegerkan warga Desa Pengadang Kecamatan Sekayam Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat.
Yulius Talib, melansir Suarakalbar.co.id - jaringan Suara.com, Senin (1/8/2022), mengungkapkan dirinya terkejut melihat ada serpihan benda asing di tengah kebun sawit. Begitu dilihat lebih rinci terdapat nomor 84,31,75 dan 5W yang semuanya terpisah.
Kronologi Penemuan
Yulius, pada Sabtu (30/7/2022) malam mendengar suara gemuruh yang awalnya disangka guntur lantaran hari itu cuaca memang sedang hujan.
Namun, keesokan harinya, Minggu (31/7/2022) pagi saat dirinya pergi ke kebun, ditemukan serpihan yang diduga sebagai benda asing di angkasa.
Baca Juga: Serpihan Roket yang Jatuh di Bumi Kalimantan Ternyata Milik China
Tidak Ada Korban
Puing-puing roket yang jatuh itu tidak melukai siapapun. Dipastikan tidak ada korban atau kerusakan properti yang dilaporkan. Puing-puing ini sendiri jatuh di dekat desa dan beberapa ratus meter dari jalan.
Warga Kembali Temukan Benda Asing
Salah seorang warga Sekayam, Kalimantan Barat menemukan benda asing berbentuk kepingan logam. Ukurannya sendiri kurang lebih mencapai 2x0,5 meter.
“Sekitar pukul 16.00 WIB, Polsek Sekayam menerima laporan yang langsung di tindaklanjuti ke lokasi, bahwa ada benda asing didapati warga Lomur atas nama Jhon saat berburu di hutan pada hari Minggu kemarin,” kata Ruslan Abdul Gani, Senin (1/8/2022).
Ia mengatakan karena mendengar kabar bahwa ada temuan benda asing yang serupa dengan yang dia temukan, maka yang bersangkutan melaporkan dan menyerahkan serpihan itu ke Mapolsek Sekayam.
Disampaikan Ruslan, lokasi ditemukan kepingan benda asing berpola segitiga itu di hutan daerah Dusun Lomur Desa Kenaman Kecamatan Sekayam atau sekitar belasan kilometer dari penemuan barang serupa di Desa Pengadang Sekayam.
Jenis Roket yang Jatuh
Roket yang jatuh itu rupanya berjenis Long March 5B. Ini diluncurkan pada 24 Juli 2022 untuk mengirimkan modul baru menuju stasiun luar angkasa Tiangong milik China.
Tahap inti roket mencapai orbit dengan modul stasiun, kemudian roket ditarik kembali ke Bumi oleh gaya tarik atmosfer selama enam hari berikutnya.
Tak seperti tahap inti roket lainnya yang diarahkan untuk jatuh dengan aman di lautan atau permukaan yang tidak berpenghuni.
Dikritik Komunitas Antariksa
Skenario jatuhnya Long March 5B kali ini memang terbilang kontroversial dan unik, mengingat potensi cedera dan kerusakan yang ditimbulkannya.
Akibatnya, tidak sedikit komunitas antariksa mengkritik pejabat luar angkasa China karena membiarkan inti Long March 5B menjadi bongkahan besar sampah antariksa.
"Seharusnya ada bahan bakar yang tersisa di roket tersebut agar bisa masuk kembali dengan terkontrol," kritik Darren McKnight, teknisi senior di perusahaan pelacakan LeoLabs yang berbasis di California.
Bukan Pertama Kalinya
Sebelum kejadian ini, misi Long March 5B yang pertama pada Mei 2020 juga berakhir dengan jatuhnya tahap inti roket di sekitar Afrika Barat. Lalu, yang keduanya dilakukan pada April 2021 hingga menyebabkan puing-puing terjatuh di Samudera Hindia.
Sementara itu, China diketahui masih akan meluncurkan misi peluncuran modul lainnya untuk stasiun luar angkasa negaranya pada musim gugur ini. Di mana peristiwa serupa mungkin terjadi di waktu mendatang.
Kontributor : Xandra Junia Indriasti