Suara.com - Sosok ahli supranatural asal Blitar yang tengah menjadi perbincangan, Gus Samsudin Jadab harus merelakan Padepokan Nur Dzat Sejati miliknya ditutup warga. Padepokan milik sosok pencetus ilmu Kulhugeni yang berlokasi di Blitar, Jawa Timur ditutup usai digeruduk warga pada Minggu (31/7/2022) lalu.
Massa yang terdiri atas warga sekitar tersebut berkumpul memaksa penutupan padepokan itu diduga imbas dari ilmu Gus Samsudin dibongkar oleh sosok Pesulap Merah hingga viral.
Mengejutkannya, Gus Samsudin membantah bahwa padepokan miliknya resmi ditutup dan sudah tidak beroperasi.
Lantas, bagaimana respons Gus Samsudin selengkapnya? Simak deretan fakta penutupan padepokan Gus Samsudin oleh warga Blitar.
1. Warga sekitar padepokan berdemo
Penutupan padepokan yang mengajarkan ilmu sakti milik Gus Samsudin tersebut sebagai buntut dari demo warga Desa Rejowinangun, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar pada Minggu (31/7/2022).
Potret aksi massa warga tersebut sempat diabadikan melalui video dan diunggah oleh akun Instagram @info_seputaran_blitar.

Dalam video itu, tampak seorang koordinator lapangan membawa pelantang suara dan meneriakan tuntutan penutupan padepokan milik Gus Samsudin. Terdengar ia menuntut ditutupnya padepokan itu demi menjaga martabat warga desa sekitar.
"Melibatkan segala hal, salah satunya adalah kenyamanan ketertiban kemudian marwah desa kita dan semuanya mempertimbangkan, mari kita tabbayun untuk padepokan kita nyatakan ditutup," ujar sang koordinator massa yang diduga sebagai lurah desa.
Baca Juga: Siapa Gus Samsudin? Digeruduk Warga Usai Trik Pengobatannya Dibongkar Pesulap Merah
Seruan sosok koordinator lapangan tersebut sontak disambut sorak sorai dari warga lain.