Warga Singapura Tertular, KKP Antisipasi Masuknya Cacar Monyet Lewat Pulau Bintan

Senin, 01 Agustus 2022 | 18:33 WIB
Warga Singapura Tertular, KKP Antisipasi Masuknya Cacar Monyet Lewat Pulau Bintan
Foto yang diambil selama penyelidikan wabah cacar monyet, yang terjadi di Republik Demokratik Kongo, 1996 hingga 1997, menunjukkan lengan dan dada seorang pasien dengan lesi kulit akibat cacar monyet, dalam gambar tak bertanggal yang diperoleh Reuters pada 18 Mei 2022. (CDC/Brian W.J. Mahy/HO via Reuters/as)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kasus sejumlah warga Singapura yang terdeteksi terkena virus cacar monyet membuat Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) ikut waspada.

KKP Kota Tanjungpinang kini berupaya mengantisipasi virus cacar monyet masuk ke Pulau Bintan (Kabupaten Bintan dan Tanjungpinang). Hal ini dikatakan Kepala KKP Tanjungpinang Agus Jamaludin.

Agus menjelaskan bahwa upaya yang dilakukan pihaknya adalah meningkatkan pengawasan di pelabuhan domestik maupun internasional. Selain itu, pihak KKP Tanjungpinang juga berupaya melibatkan partisipasi publik.

Cara itu dilakukan dengan mengingatkan agen kapal, awak kapal, penjual tiket hingga petugas di pelabuhan untuk memberikan informasi secara cepat kepada petugas KKP, jika menemukan orang-orang yang dicurigai tertular virus cacar monyet.

Baca Juga: New York Mendeklarasikan Kasus Cacar Monyet sebagai Darurat Kesehatan Masyarakat

Adapun ciri-ciri orang yang terinfeksi virus cacar monyet bisa terdeteksi dan terlihat, antara lain deman hingga ada ruam di kulit. Jika ada orang dengan gejala itu, maka petugas diminta segera mengisolasi orang tersebut agar tidak menginfeksi orang lain. 

"Bintik-bintik merah itu lama-kelamaan membesar, dan berisi air yang mengandung virus. Kemudian air itu menjadi nana," kata Agus di Tanjungpinang, Senin (1/8/2022).

Agus melanjutkan, akses Tanjungpinang-Singapura sudah dibuka sejak Maret 2022. Salah satunya akses Bintan-Singapura, sehingga masyarakat juga harus tingkatkan kewaspadaan.

Di pelabuhan, lanjut Agus, petugas juga wajib mengukur suhu penumpang dari atau yang akan berangkat ke Singapura. Penumpang dengan suhu tinggi atau di atas 38 derajat celcius dilarang untuk berangkat.

"Upaya antisipasi juga kami lakukan melalui peningkatan pemahaman terhadap virus itu, termasuk tips agar tidak tertular virus itu," lanjutnya.

Baca Juga: Viral Penderita Cacar Monyet Naik Kereta: Dampak Kurang Edukasi dan Stigma 'Penyakit Gay'

Ia menjelaskan virus cacar monyet yang dalam beberapa pekan terakhir menjadi perhatian global sampai sekarang belum masuk ke Indonesia, termasuk Kepri. Namun upaya antisipasi wajib dilakukan tanpa perasaan panik.

Upaya antisipasi yang dapat dilakukan yakni menerapkan pola hidup sehat, dan rajin-rajin membersihkan tangan dengan sabun. Pelularan virus cacar monyet melalui kontak kulit, berbeda dengan penularan Covid-19 melalui udara.

Pakaian yang sudah digunakan dari luar rumah sebaiknya tidak digunakan di dalam rumah. Selain itu, tidak menggunakan baju atau celana milik orang lain karena potensial dapat tertular virus itu, seandainya pakaian tersebut telah digunakan oleh orang yang tertular virus cacar monyet.

"Kalau kita kontak dengan orang yang tertular virus cacar monyet baru nampak tanda-tandanya setelah 13 hari. Kalau kita lihat orang yang tertular virus ini, tampak jelas virus ini ganas, tetapi terlalu mematikan," pungkas Agus Jamaludin. [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI