Serba-serbi Aksi Simbolik Siram Air Kencing ke Tembok Pagar Kominfo, Siapa Pencetusnya?

Senin, 01 Agustus 2022 | 18:11 WIB
Serba-serbi Aksi Simbolik Siram Air Kencing ke Tembok Pagar Kominfo, Siapa Pencetusnya?
Aksi siram air kencing ke gedung Kominfo, Jakarta. (Suara.com/Yaumal)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Seruan aksi bertajuk ''Ramai-Ramai Lempar Botol Pipis' ke Kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) viral jagat media sosial hingga buat pihak kepolisian merespons ajakan tersebut. Adapun seruan tersebut diketahui sebagai imbas dari langkah Kominfo memblokir sejumlah situs ternama terkait dengan aturan PSE atau Penyelenggara Sistem Elektronik.

Diketahui pihak yang menginisiasi aksi tersebut sempat tiba-tiba membatalkan niat mereka. Namun, kini diketahui massa tetap beraksi dengan menyiramkan air kencing ke tembok pagar gedung  bertuliskan 'Kementrian Komunikasi dan Informatika.', bukan melemparkan botol pipis.

Lantas, siapakah yang mengawali seruan tersebut? Berikut serba-serbi aksi siram air kencing ke gedung Kominfo.

BPP unggah poster seruan aksi 'Lempar Botol Pipis'

Baca Juga: Protes Blokir Steam-PayPal, Kantor Kominfo Disiram Air Seni

Undangan BPP untuk aksi Lempar Botol Pipis [Facebook/Anichka]
Undangan BPP untuk aksi Lempar Botol Pipis [Facebook/Anichka]

Usut punya usut, sosok yang menginisiasi aksi tersebut diketahui adalah sebuah kelompok bernama Blok Politik Pelajar (BPP).

Poster tersebut mengundang berbagai lapisan masyarakat untuk bergabung dalam aksi yang awalnya diagendakan pada Senin (1/8/2022) pukul 14.00 WIB di depan Kantor Keminfo, Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat.

Aksi yang terbilang nyeleneh tersebut berawal dari kekhawatiran masyarakat yang terimbas pemblokiran sejumlah situs vital. Adapun masyarakat tersebut khususnya para pekerja yang akses penunjang pekerjaannya terhalangi lantaran Kominfo memblokir beberapa situs seperti PayPal.

"Dear rekan-rekan jurnalis, konten kreator, dan warga lainnya, Kominfo RI memblokir sejumlah platform digital seperti Steam, PayPal, Epic Games, dan lainnya," tulis caption unggahan seruan aksi 'Lempar Botol Pipis' via akun Instagram resmi BPP.

"Hal ini sontak menuai protes dari netizen di internet karena merugikan banyak pihak. Untuk itu, kita harus menunjukkan tindakan langsung sebagai protes terhadap pemblokiran yang dilakukan Kominfo tersebut," lanjut tulis keterangan unggahan BPP.

Baca Juga: Massa Aksi Siram Air Kencing: Kominfo Lebih Pantas jadi WC Ketimbang Urus Persoalan Publik

Capai ribuan partisipan

Selain membagikan undangan tersebut via Instagram, BPP juga awalnya membuat undangan melalui Facebook. Usai poster tersebut viral lantaran dibagikan ke berbagai media sosial, terhimpun sejumlah 567 orang yang memberi respon akan hadir dalam kegiatan tersebut, dan 2.600 orang menyatakan tertarik hadir.

Tuai atensi dari kepolisian

Usai viral, undangan tersebut mendapatkan perhatian dari pihak kepolisian. Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Komarudin menegaskan bahwa pihaknya akan mengamankan siapun yang tergabung dalam kegiatan tersebut.

Pasalnya, ia melarang tegas adanya aksi tersebut yang baginya melanggar aturan dan norma masyarakat.

"Kalau kami temukan itu ya kami amankan. Enggak boleh," kata Komarudin kepada wartawan, Senin (1/8/2022).

Bahkan, Polres Metro Jakarta Pusat tengah mempersiapkan personel untuk dikerahkan menghadang para aktivis aksi tersebut.

"Kami siapkan pasukan personel terbuka tertutup sudah kami siapkan untuk antisipasi. Termasuk tim tindak kami siapkan," tegas Komarudin.

BPP tiba-tiba batalkan rencana aksi lempar botol pipis

Meski sudah menghimpun ratusan calon partisipan, BPP tiba-tiba membatalkan acara tersebut tepat pada hari pelaksanaan yang telah diagendakan.

Perwakilan BPP,  Iqbal Ramadhan mengatakan pembatalan aksi lempar botol pipis tersebut dibatalkan lantaran berbagai pertimbangan.

Salah satu diantaranya yakni diadakannya audiensi Koalisi Advokasi Permenkominfo 5/2020 sebagai alternatif dari gerakan nyeleneh tersebut. Aksi lempar botol pipis tersebut dinilai akan mengganggu jalannya audiensi.

"Blok Politik Pelajar menghargai proses advokasi yang sedang dilakukan oleh Koalisi Advokasi Permenkominfo 5/2020 (selanjutnya disebut Koalisi)," kata Iqbal dalam keterangan tertulisnya kepadanya Suara.com, Senin (1/8/2022).

Meski demikian, Iqbal mengungkap dirinya bukan bagian dari koalisi tersebut. Aksi simbolik ini juga dinilai kontraproduktif lantaran dikhawatirkan akan menutup pintu advokasi lantaran BPP kadung dinilai provokatif. 

"Kami lebih baik memutuskan untuk mengurungkan aksi ini daripada dilihat sebagai 'penyulut' kegagalan advokasi di kemudian hari," lanjut Iqbal.

BPP tetap melakukan aksi simbolis menyiramkan air kencing

Blok Politik Pelajar (BPP) tetap melakukan aksi simbolis menyiramkan air kencing ke kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) yang berada di Jalan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (1/8/2022).

Sebelumnya, hal itu bakal dilakukan dengan aksi 'Ramai-Ramai Lempar Botol Pipis ke Keminfo,' namun diurungkan karena ada kritikan dari sejumlah pihak.

"Kendati Blok Politik Pelajar (BPP) mengurungkan seruan, 'Ramai-Ramai Melemparkan Botol Pipis ke Kemkominfo', Kami tetap bertanggung jawab dengan datang ke lokasi dan melakukan aksi menyiram air pipis di Gedung Kemkominfo, Jakarta Pusat," tulis BPP dalam keterangan tertulisnya kepada Suara.com, Senin (1/8/2022).

Aksi penyriman itu lantas dilakukan dengan menyiramkan air kencing tembok pagar gedung, yang bertuliskan, 'Kementrian Komunikasi dan Informatika.'

"Aksi merupakan luapan kekesalan terhadap kebijakan Kominfo yang memblokir sejumlah platform digital, seperti Steam, Paypal, CSGO, dan lain-lain. Pemblokiran itu berdampak pada kerugian bagi pekerja digital. Air pipis ini sebagai simbol bahwa Kemkominfo lebih pantas jadi WC ketimbang mengurus persoalan publik," tulis BPP.

Kontributor : Armand Ilham

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI