Fakta Seputar BMKG Ungkap Potensi Tsunami Setinggi 10 Meter di Cilacap

Senin, 01 Agustus 2022 | 17:02 WIB
Fakta Seputar BMKG Ungkap Potensi Tsunami Setinggi 10 Meter di Cilacap
Ilustrasi tsunami (pixabay)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Badan Meteorologi Krimatologi dan Geofisikia (BMKG) mengungkap peringatan mengejutkan seputar potensi tsunami setinggi 10 meter akan menerjang wilayah Cilacap, Jawa Tengah.

Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala BMKG, Dwikorta Karnawati beberapa waktu lalu. Menurut dia, peringatan tersebut merupakan sebuah langkah pencegahan apabila sewaktu-waktu hal tersebut terjadi.

Ia mengatakan, prediksi tersebut merupakan hasil analisa dari sejumlah pakar gempa dan tsunami dengan memperhitungkan kemungkinan terburuk.

Upaya ini dilakukan untuk melakukan upaya mitigasi dan mengendalikan risiko, jika sewaktu-waktu bencana tersebut benar terjadi.

Baca Juga: Pesisir Pantai Selatan Pulau Jawa Berpotensi Tsunami, Alat Pendeteksi di Laut Cianjur Malah Tak Berfungsi

Bagaimana penjelasan BMKG selengkapnya? Berikut faktanya:

Cilacap terdapat di zona pusat gempa

Kepala BMKG Dwikorta Karnawati mengatakan, daerah Cilacap berada di garis pantai Selatan, Jawa Tengah. Posisinya berada di zona tumbukan lempeng antara lempeng Samudera Hindia dengan lempeng Eurasia.

Posisi pantai Cilacap menghadap langsung ke zona pusat gempa Megathrus dengan kekuataan gempa bisa mencapai magnitude 8,7.

"Tumbukan lempeng itu merupakan zona pusat Gempa Megathrust, " katanya

Baca Juga: Tragis! Dua Penggali Sumur Asal Ciamis Tewas Tertimbun Longsor Saat Menggali Sumur di Cilacap

Berpotensi tsunami dengan ketinggian 10 meter

Kapan terjadinya tsunami belum bisa ditentukan waktunya, mengingat saat ini belum ada satu pun teknologi yang bisa memprediski kapan terjadinya gempa.

Namun jika dilihat dari posisi pantainya yang berhadapan dengan pusat zona gempa dengan kekuatan magnitude 8,7, Dwikorita mengatakan tsunami dengan ketinggian 10 meter di Cilacap, mungkin saja terjadi.

“Dari hasil pemodelan tsunami dengan skenario terburuk, dikhawatirkan berpotensi terjadi tsunami dengan ketinggian lebih dari 10 meter di pantai Cilacap," papar Dwikorita mengutip dari Wartaekonomi--jaringan Suara.com.

"(Potensi tsunami) sebagai akibat dari gempa bumi dengan kekuatan M = 8,7 pada zona megathrust dalam tumbukan lempeng tersebut," sambungnya.

Paparan gempa bukan prediksi ataupun ramalan

Dwikorta juga mengatakan jika paparannya mengenai gempa dan tsunamin di Cilacap bukanlah sebuah prediksi ataupun ramalan, sehingga kemungkinan gempa belum tentu terjadi.

Namun berdasarkan hasil analisa dari pakar gempa dan tsunami dengan memperhitungkan segala kemungkinan buruk yang bisa saja terjadi di wilayah tersebut.

Menurutnya, analisa yang dilakukan sebagai dasar atau acuan untuk melakukan mitigasi atau pencegahan, terutama pada warga yang tinggal dekat daerah tersebut agar lebih siap jika sewaktu-waktu bencana itu terjadi.

Sebagai upaya untuk pencegahan

Lebih lanjut Dwikorta mengungkapkan jika mitigasi bisa dilakukan terlebih dulu, baik itu kesiapan sarana ataupun prasarana hingga terjadinya jalur evakuasi serta tempat yang aman untuk evakuasi.

Dengan upaya tersebut, harapannya bisa mencegah agar tidak ada korban jiwa saat bencana dan tsunami benar terjadi di kemudian hari.

"Gempa dan tsunami tidak bisa dicegah. Namun resiko korban jiwanya bisa dicegah," ujar Dwikorta.

Masyarakat dan pemerintah diharapkan siap 

Meski belum diketahui kapan persisnya gempa tersebut terjadi, Dwikorta mengungkapkan jika nantinya tsunami benar-benar terjadi, pemerintah dan masyarakat sudah siap dan tahu harus berbuat apa dan kemana harus melarikan diri.

"Sehingga, andai kata terjadi gempa bumi dan tsunami sewaktu-waktu, diharapkan pemerintah dan masyarakat sudah siap dan tahu apa saja yang harus dilakukan," jelas Dwikorta.

"Termasuk kapan dan kemana harus berlari menyelamatkan diri secara mandiri atau kelompok," lanjutnya.

Kontributor : Damayanti Kahyangan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI