Menko PMK Buka Suara Soal Penimbunan Bansos Presiden di Depok

Senin, 01 Agustus 2022 | 14:34 WIB
Menko PMK Buka Suara Soal Penimbunan Bansos Presiden di Depok
Menko PMK RI Muhadjir Effendy. [Foto: Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy buka suara terkait adanya temuan paket bantuan sosial (bansos) Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang dikubur di sebuah lahan di Depok, Jawa Barat. Muhadjir menuturkan kalau pihaknya masih menggali terkait temuan itu.

"Sekarang masih diklarifikasi oleh Deputi I Kemenko PMK," kata Muhadjir saat dikonfirmasi, Senin (1/8/2022).

Pihak perusahaan layanan pengiriman JNE menjadi penanggung jawab atas paket bansos yang dikubur tidak jauh dari gudangnya di Depok, Jawa Barat. Menurut klarifikasi yang disampaikan, JNE sudah melakukan standar operasional penanganan barang yang rusak sesuai dengan perjanjian kerjasama yang telah disepakati dari kedua belah pihak.

Muhadjir menilai apabila JNE menyampaikan yang sesungguhnya, maka bansos presiden yang dikubur itu dalam kondisi rusak sebelum disampaikan kepada keluarga penerima manfaat (KPM).

Ia tidak menampik apabila kejadian paket bansos presiden rusak sebelum diberikan kepada KPM pernah terjadi sebelumnya. Kasus semacam itu dikatakan Muhadjir menjadi tanggung jawab sepenuhnya dari pihak pemasok ataupun pihak transporter.

"Tergantung kasusnya dan beras yang rusak itu sudah segera diganti oleh yang bersangkutan. Jadi tidak mengganggu dan mengurangi hak KPM."

Bilangnya Mau Gali Septic Tank

Nanang Firmansyah merasa dibodohi oleh pihak JNE karena diminta menggali lahan di Tugu Jaya, Kelurahan Tirta Jaya, Kecamatan Sukmajaya, Depok yang menjadi tempat untuk mengubur paket bantuan sosial (bansos). Sebab, permintaan untuk menggali lubang itu semula untuk dijadikan septic tank.

Penggalian lubang dengan lebar 2 meter dan kedalaman 1,5 meter itu dilakukan pada 2020 silam. Saat itu, dia menggali bersama rekannya yang bernama Rusdi.

Baca Juga: Siapakah Sosok Pelatih Arsy Hermansyah hingga Bisa Menyabet 14 Penghargaan WCOPA Amerika?

"Ya iya (merasa dibodohi), kan awalnya minta buat septic tank. Mungkin kalau dia (JNE) bilang untuk itu (disuruh kubur bansos) ya saya enggak mau," ucap Nanang saat dijumpai di lokasi, Senin (1/8/2022).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI