Suara.com - Ikatan Alumni Elektro Institut Teknologi Sepuluh Nopember (IKA ELITS) mulai bergerak untuk merealisasikan bantuan untuk korban bencana alam dan warga di wilayah 3T (Terdepan, Tertinggal, Terpencil).
Berawal dari bencana banjir pada Maret 2019, korban bencana banjir bandang di Sentani Papua, yang menelan cukup banyak korban jiwa dan membuat ribuan warga kehilangan tempat tinggal. Pasca bencana banjir bandang, pemerintah melalui Kementerian Sosial (Kemensos) melakukan rehabilitasi para korban, termasuk merelokasi warga yang kehilangan tempat tinggal.
Kemensos menyediakan rumah tinggal bagi 76 Kepala Keluarga (KK) yang berlokasi di Distrik Doyo, Sentani, Papua. Hunian tersebut akan dilengkapi Community Center, fasilitas usaha pertanian, dan peternakan guna memastikan keberlanjutan hidup di lokasi baru ini. Meski telah disediakan hunian, warga belum mendapatkan pasokan listrik.
Dari sinilah Alumni Elektro ITS yang tergabung dalam IKA ELITS merasa terpanggil untuk bisa berkontribusi sesuai dengan bidang ilmu yang telah dipelajari di kampus, yaitu dengan rencana membangun Sistem Listrik Tenaga Surya yang dirasa merupakan solusi paling efektif dan memungkinkan untuk dibangun di lokasi. Dengan adanya pembangkit listrik tenaga surya ini, listrik yang dihasilkan menjadi gratis dan dapat berkesinambungan serta tidak memberatkan pengeluaran bulanan para calon penghuni. IKA ELITS pun segera menginisiasi program penyediaan listrik green energy melalui panel listrik tenaga surya (solar cell). Untuk mewujudkan kontribusi tersebut, IKA ELITS mengadakan kegiatan Charity Golf Tournament yang akan digunakan untuk menggalang dana.
Baca Juga: Kemensos Gelar Hari Anak Nasional 2022 di Kawasan Tertinggal, Terdepan, dan Terluar
Menteri Sosial, Tri Rismaharini, datang pada Minggu, (31/7/2022) pagi hari untuk membuka charity golf yang berlangsung Royale Jakarta Golf Club di lingkungan Halim Perdanakusuma. Turnamen golf bertema ‘Piala Dr. (H.C) Ir. Tri Rismaharini, M.T. untuk Listrik Berkelanjutan bagi Anak Negeri di Wilayah Pasca Bencana dan atau Daerah 3T’ ini diikuti 160 peserta baik dari alumni Fakultas Elektro ITS, maupun dari beberapa rekan dan mitra BUMN. Dari jumlah itu, 122 peserta yang bermain golf.
“Kami menyambut baik gagasan dari IKA ELITS yang berperan serta dalam memberikan bantuan berupa penyediaan listrik gratis secara berkesinambungan untuk wilayah pasca bencana dan daerah 3T. Kami menyambut baik kegiatan IKA ELITS Charity Golf Tournament 2022 ini sebagai sarana untuk mengumpulkan dana guna mewujudkan gagasan tersebut,” terang Risma.
Secara simbolis, Risma bersama Ketua IKAELITS Faizal R. Djoemadi, dan Direktur Logistik, Supply Chain, dan Infrastruktur PT Pertamina (Persero) Mulyono melakukan shotgun penanda dimulainya turnamen golf.
Ketua IKA ELITS, Faizal Rochmad Djoemadi, menyebutkan bahwa Kebutuhan listrik di daerah 3T dan daerah terdampak bencana sangat diperlukan, agar mereka dapat beraktifitas dan memulai kehidupan yang lebih baik.
“Kegiatan IKA ELITS Charity Golf Tournament 2022 ini melibatkan seluruh komponen Elektro ITS sebagai ajang untuk networking, silaturahim antar alumni juga untuk penggalangan dana dalam mendukung kegiatan bantuan penyediaan listrik untuk daerah 3T. Bersama ini kami mengajak seluruh alumni IKAELITS dan mitra alumni dapat berpartisipasi dalam kegiatan ini sebagai upaya kita bersama untuk memberikan sumbang sih kepada masyarakat dan negeri kita tercinta ini,” kata Faizal, yang saat ini menjabat sebagai Direktur Utama PT Pos Indonesia (persero).
Baca Juga: Cabut Izin ACT hingga Ponpes, Ini 2 Keputusan Muhadjir Effendy Selama Jadi Menteri Ad Interim
Peserta charity golf yang bukan dari alumni Fakultas Elektro ITS, Charles Sitorus mengamini tujuan dari charity golf ini.
”Kalau turnamen atau charity sih bagus ya, pasti ada kepedulian bagi masyarakat yang lain. Apalagi rencananya untuk membantu saudara-saudara kita di Papua itu untuk membangun PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya). Jadi hasilnya akan diberikan kepada mereka. Ini bagus banget. sambil olahraga, sambil charity," katanya.
Charles yang saat ini bertugas sebagai komisaris di PLN, berharapan agar mudah- mudahan acara serupa terus berlangsung tiap tahunnya. “Tentunya juga dapat membantu saudara-saudara kita, dan yang lebih utama yaitu bisa meningkatkan jalinan silaturahmi, karena pesertanya tidak hanya dari alumni ITS Fakulutas Elektro saja, tapi dari semua jaringan yang ada,”pungkas dia.
Apresiasi perhelatan charity golf juga keluar dari peserta dari mitra BUMN. Sandry Pasambuna, Direktur Perencanaan Bisnis dan Pengembangan Usaha PT KAI, menjelaskan, ”Saya senang dan terimakasih diundang IKAELITS charity Golf tahun 2022. Sebagai mitra dengan PT Pos Indonesia, kami sudah berkolaborasi sejak bahkan sebelum Indonesia merdeka, karena sudah lebih dari 70 tahun kedua BUMN ini ada. PT KAI akan selalu support 100 persen untuk charity yang sungguh bermanfaat untuk masyarakat Indonesia. Inshaallah nanti akan kami diskusikan dengan Pak Faizal apa yang bisa kita support dari PT KAI untuk PT Pos dan khususnya masyarakat di wilayah indonesia bagian timur.
Tanggapan positif dari Tri Arief Sardjono, rektor ITT Surabaya, tentang misi sosial dari IKA ELITS untuk membantu korban bencana dengan menyediakakan solar panel. Alumni Fakultas Elektro ITS, menurut Tri Arief, mengamalkan apa yang para alumni dapatkan ketika kuliah.
Sementara peserta charity golf dari IKA ELITS, Siti Choiriana (e28), yang saat ini menjabat sebagai Direktur Bisnis Kurir dand Logistik PT. Pos Indonesia (persero) menyebutkan bahwa misi IKA ELITS untuk merealisasikan bantuan ke korban bencana di Sentani tidak mudah. Namun, satu-satunya perempuan di jajaran direksi Pos Indonesia, yang sebelumnya juga duduk sebagai direktur di PT Telkom ini optimis dengan kekuatan jaringan para alumni IKA ELITS. Universitas Cendrawasih,
menurut dia, akan membantu mengawal program bantuan solar panel di Sentani, sehingga tetap sustainable.
Paralel, peserta charity golf yang sudah beberapa kali mengikuti turnamen sejenis dari IKA ELITS angkatan tahun ‘84, Ahmad Wiyono, mengakui penyelenggaraan turnamen golf berbalut charity kali ini lebih terorganisir dengan baik.
“Kalau charity2 yang dulu itu hanya terbatas masih lingkupnya elektro atau ITS biasanya. sekarang sudah lebih mengglobal atau lebih menasional lah. Karena bisa memberikan charity kepada Indonesia, seperti contoh hari ini adalah memberikan charity berupa pembangkit listrik tenaga surya di Sentani. Itu memang baru sejak jamannya Pak Faizal ini bisa membuat charity untuk kepentingan rakyat Indonesia secara umum. Bukan untuk alumni, bukan untuk akademisi, dan untuk ITS itu sendiri. karena ini bisa selaras dengan undang-undang dari pemerintah terkait dengan EBT (Energi Baru Terbarukan). Jadi ini sebenarnya energi untuk masa depan. baik dari baterainya sendiri dari yang tipe lithium, mungkin nanti ada teknologi baterei yang lebih bagus lagi dari yang lithium,” terang Wiyono panjang lebar.
Terkait pengetrapan solar panel sebagai bentuk bantuan IKA ELITS untuk korban bencana di Sentani, Heri Kusbintoro (e20), mengakui bahwa solar panel bukan teknologi baru sama sekali. Heri yang juga menjadi ketua penyelenggara charity golf tahun ini, menyebutkan bahwa produk baterai sebagai elemen utama solar panel saat ini juga sudah bagus. Menurutnya, di indonesia baterai dengan juga sudah diproduksi walau memang banyak dari China juga sudah masuk di pasaran.
Harapan utama dari charity golf ini cukup seragam dari para peserta, yaitu agar daerah seperti Sentani atau daerah terpencil lainnya lebih mudah untuk mendapatkan pembangkit listrik sehingga mereka tidak hanya punya listrik, namun mereka juga bisa punya akses internet. Di akhir acara saat pembagian doorprize, Faizal menyampaikan hasil dana charity yang terkumpul. Keseluruhan dana yang masuk sekitar Rp 1,2 miliar, belum dikurangi untuk kebutuhan event.
Faizal mengatakan bahwa acara charity golf adalah salah satu dari banyak program yang diinisiasi IKA ELITS. Faizal punya semboyan ‘olah 5R’ dalam menahkodai IKA ELITS ini, yaitu: olah raga, olah rasa, olah relasi, olah rasio, dan olah ruh. Khusus untuk charity golf, Faizal menyebut misi dari kegiatan ini ialah connecting the dots. Harapannya, para alumni ITS Fakultas eEektro yang saat ini tersebar di berbagai daerah dan yang di negara lain, terpanggil untuk memberi sumbangsih untuk bangsa, dengan kegiatan sosial.