Merasa Dibodohi Pihak JNE, Tukang Gali Septic Tank: Kalau Disuruh Kubur Paket Bansos Saya Pasti Gak Mau!

Senin, 01 Agustus 2022 | 12:43 WIB
Merasa Dibodohi Pihak JNE, Tukang Gali Septic Tank: Kalau Disuruh Kubur Paket Bansos Saya Pasti Gak Mau!
Merasa Dibodohi Pihak JNE, Tukang Gali Septic Tank: Kalau Disuruh Kubur Paket Bansos Saya Pasti Gak Mau! (Suara.como/Arga)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nanang Firmansyah merasa dibodohi oleh pihak JNE karena diminta menggali lahan di Tugu Jaya, Kelurahan Tirta Jaya, Kecamatan Sukmajaya, Depok yang menjadi tempat untuk mengubur paket bantuan sosial (bansos). Sebab, permintaan untuk menggali lubang itu semula untuk dijadikan septic tank.

Penggalian lubang dengan lebar 2 meter dan kedalaman 1,5 meter itu dilakukan pada 2020 silam. Saat itu, dia menggali bersama rekannya yang bernama Rusdi.

"Ya iya (merasa dibodohi), kan awalnya minta buat septic tank. Mungkin kalau dia (JNE) bilang untuk itu (disuruh kubur bansos) ya saya enggak mau," ucap Nanang saat dijumpai di lokasi, Senin (1/8/2022).

Awalnya, Nanang diminta untuk menggali lubang dari rekannya yang bernama Dadung. Saat itu, pihak JNE menghubungi Dadung untuk mencari tenaga menggali septic tank.

Baca Juga: Geger Temuan Kuburan Bansos Jokowi di Dekat Gudang JNE Depok, Tukang Gali: Bilangnya Buat Septic Tank

Paket bansos ditimbun dekat gudang JNE Depok. (Suara.com/Arga)
Paket bansos ditimbun dekat gudang JNE Depok. (Suara.com/Arga)

"Saya awalnya dikasih orderan dari teman, namanya Pak Dadung untuk gali septic tank, ya sudah," kata Nanang.

"Intinya minta cari tenaga. Saya nggak siap tenaga, saya cari teman. Dia (Nanang) mau," kata Dadung menambahkan.
Kemudian, Nanang melakukan penggalian bersama rekannya yang bernama Rusdi.

Mereka berdua melakukan penggalian secara manual menggunakan pacul, pengki, dan garpu selama dua hari.

"Saya berdua sama Rusdi. Itu dua hari. Siang hari. Manual pakai pacul pengki sama garpu," beber Nanang.

Pihak RT Tidak Tahu

Baca Juga: Temuan "Kuburan Massal" Bansos Jokowi di Depok Bikin Syok Pak RT: Ini Tempat Parkir JNE, Kami Tak Tahu

Ketua RT. 10 RW. 03, Sugeng mengatakan, pihaknya sama sekali tidak mengetahui adanya paket bansos yang ditimbun tersebut. Selaku pimpinan lingkungan, dia baru tahu adanya temuan paket bansos yang diduga ditimbun tersebut dari berita.

"Kalau kami sendiri di lingkungan Tirtajaya, kami tidak tahu. Saya tahu dari Youtube," kata Sugeng.

Ketua RT 10 bernama Sugeng terkait temuan tempat penimbunan Bansos Jokowi di Depok, Jabar.  (Suara.com/Arga)
Ketua RT 10 bernama Sugeng terkait temuan tempat penimbunan Bansos Jokowi di Depok, Jabar. (Suara.com/Arga)

Sugeng menambahkan, pihaknya tidak pernah melihat atau mengetahui adanya aktivitas mencurigakan di lahan tersebut. Sebelumnya, lahan itu memang kerap dijadikan lahan parkir untuk mobil milik gudang JNE.

"Di sini mobil penuh, jadi warga tidak tahu. Ketua lingkungan jadi tidak tahu kalau di sini ada aktivitas mencurigakan. Ini tempat parkir JNE, jadi kami tidak tahu. Bukan kami tidak memperhstikan lingkungan, kami cukup waspada jadi kami tidak tahu persis," ucap Sugeng.

Viral

Mengutip DepokToday.hops.id -jaringan Suara.com, Peristiwa itu berawal dari kecurigaan seorang warga bernama Rudi Samin yang mengaku sebagai ahli waris pemilik lahan tersebut. Rudi mengaku mendapat laporan dari salah satu rekannya yang bekerja di JNE

“Saya dapat informasi dari orang dalam JNE yang katanya ada pemendaman sembako,” ujarnya.

Berangkat dari rasa penasaran tersebut, Rudi samin kemudian melakukan penelusuran informasi itu dengan menggali sebagian lahan.

“Saya telusuri sehari tidak dapat,” katanya.

Kemudian Rudi Samin teringat seseorang berinisial S yang juga pernah bekerja di gudang JNE cabang Depok itu. Rudi Samin mengatakan, S adalah mantan pekerja JNE yang sempat ia tolong karena pernah dituduh mencuri.

“Saya ingat punya klien inisial S, bahwa yang bersangkutan pernah kerja di sini (JNE) dan dia ngaku pernah diperintahkan bawa sembako ke dalam mobil besar oleh koordinator JNE inial A,” tuturnya.

“Saya penasaran, maka saya cari, sampai dua hari. Nah hari ketiga saya dapat dengan menggunakan beko,” sambungnya.

Menurut pengakuan Rudi Samin, sembako Banpres yang dipendam itu jumlahnya bukan satu, namun patut diduga satu kontainer.

Heboh bansos Jokowi ditemukan terkubur di lahan di Depok [Instagram]
Heboh bansos Jokowi ditemukan terkubur di lahan di Depok [Instagram]

“Ini (sembako) dipendam. Artinya bukan satu ton tapi patut diduga satu kontainer JNE membawa sembako dan kemudian dipendam disini,” bebernya.

Lebih lanjut Rudi mengungkapkan, bahwa sembako-sembako yang dikubur disitu sudah membusuk, dan menimbulkan aroma yang cukup menyengat. Bentuknya berupa beras, ada ditemukan masih berada dalam satu karung.

“Beras itu masih ada yang karungan, sagunya juga ada.”

Rudi merasa yakin jika itu adalah sembako bantuan presiden karena ada labelnya.

“Ada tulisannya, bantuan presiden yang dikoordinir Kemensos (Kementerian Sosial),” tuturnya.

Bahkan, lanjut Rudi Samin, hal itu diperkuat dengan pernyataan orang keperesidenan yang sudah turun langsung ke lokasi kejadian.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI