Cuaca Panas, Jemaah Haji via Madinah Diterbangkan Malam Hari

Senin, 01 Agustus 2022 | 09:35 WIB
Cuaca Panas, Jemaah Haji via Madinah Diterbangkan Malam Hari
Kasi Layanan Kedatangan dan Kepulangan Daker Bandara Edayanti Dasril. [Dok MCH 2022]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penerbangan jemaah haji 2022 gelombang ke-dua melalui Bandara Pangeran Mohamed bin Abdul Aziz, Madinah, Arab Saudi, banyak dilakukan malam hari. Alasannya, cuaca ekstrem hingga bisa mencapai 49 derajat Celcius.

Kepala Seksi Pelayanan Kedatangan dan Pemulangan (Yanpul) Daker Bandara Edayanti Dasril mengatakan langkah ini diambil untuk mempertimbangkan suhu panas yang bakal berimbas kepada beban pesawat.

"Ada beban maksimum saat take off yang akan mempengaruhi gaya gravitasi bumi. Untuk mencegah itu setiap penerbangan ada penghitungan ulang,” ujar Edayanti Dasril saat ditemui, Minggu (31/7).

Diketahui pemulangan jemaah haji gelombang dua mulai diterbangkan dari Madinah ke Indonesia sejak Sabtu (30/7) dini hari. Setelah sebelumnya jemaah melakukan ibadah arbain di Masjid Nabawi Madinah.

Baca Juga: Jadwal Kepulangan Jemaah Haji Indonesia 1 Agustus 2022, Berapa Kloter?

Untuk itu, dijelaskan Edayanti, jadwal penerbangan jemaah gelombang kedua memang lebih sering berlangsung pada malam hari.

“Batasan antara jam empat sore sampai jam delapan pagi akan sangat banyak kloter. Kalau ada kloter yang diterbangkan dalam rentang waktu pukul sembilan pagi hingga enam sore hanya 2 atau 3 kloter saja," ungkapnya.

Menurut dia, suhu di Madinah pada siang hari bisa mencapai 49 derajat Celcius. Hal tersebut akan mempengaruhi Maximum Takeoff Weight (MTOW) alias berat lepas landas maksimum dimana pilot diizinkan untuk lepas landas karena batasan struktural atau lainnya.

Karena itu, Edayanti menjelaskan, pihaknya bersama maskapai memilih waktu penerbangan malam hari.

Dia mengungkapkan, mereka tidak mungkin mengurangi bahan bakar apalagi jumlah jemaah demi memenuhi berat landas maksimum tersebut.

Baca Juga: Ini Jenis Penyakit Penyebab Mayoritas Haji Meninggal Dunia Tahun 2022

“Inilah kenapa kita berusaha semaksimal mungkin untuk terbang di malam hari supaya semuanya terangkut,”jelas dia.

Meski demikian, Edayanti menjelaskan, ada beberapa embarkasi yang harus melakukan transit antara lain Solo (SOC), sehingga tidak mendapatkan jadwal malam.

Menurut dia, kloter Solo harus transit di India untuk membuang bahan bakar terlebih dahulu.

"Kita tahu Solo itu terbatas, kapasitas penumpang 360 orang. Tidak mungkin kita mengurangi orangnya, jadi harus dikurangi berat beban bawaan. Sejak awal kedatangan Solo transit ke Kualanamu untuk isi bahan bakar kemudian terbang ke Arab Saudi. Begitu juga pulang, transir ke India selama 45 menit dan langsung diterbangkan ke tanah air," tutur Eda.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI