Suara.com - Sejumlah konsekuensi mengintai ketika ada keterlambatan penerbangan jemaah haji terutama di fase pemulangan. Kementerian Agama menyebut efek domino dari keterlambatan penerbangan ini mempengaruhi akomodasi, konsumsi hingga transportasi.
"Untuk pemulangan tak terlalu banyak masalah besar, kecuali kalau ada keterlambatan. Ada konseksuensi ke jadwal, masa tinggal jemaah di hotel, konsumsi katering," ujar Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief di Kantor Urusan Haji, Jeddah, Arab Saudi, Jumat (29/7/2022).
Menurut Hilman Latief, pihaknya terus berkomunikasi tentang masalah jadwal secara internsif dengan mitra penerbangan, baik dari maskapai Saudi Airlines maupun Garuda. Keduanya merupakan maskapai yang digandeng Kementerian Agama untuk penyelenggaraan ibadah haji 2022.
Pun Hilman Latief mengaku sudah menyampaikan konsekuensi terhadap Garuda Indonesia perihal keterlambatan dua kloter pemulangan jemaah haji, yakni BDJ (Banjarmasin) 1 dan KNO (Kualanamu/Medan) 6 melalui Bandara Jeddah. Dia mengaku sudah berkomunikasi dengan Garuda.
Baca Juga: Gelombang 2 Jemaah Pulang via Madinah, Kemenag: Jangan Sampai Ada Kendala Lagi
"Dalam kontrak, jelas tertuang. Kalau ada konsekuensi tersebut, maskapai provider harus ikut bertanggung jawab. Alhamdulillah untuk di Jeddah kemarin, yang terlambat disediakan hotelnya oleh Garuda, makanannya pun juga sama," terang Hilman.
Walau begitu, Hilman berharap keterlambatan penerbangan yang cukup lama tidak terjadi lagi di fase pemulangan jemaah haji Indonesia gelombang kedua. Sebab hal ini juga berimbas terhadap keluarga jemaah di Tanah Air.
"Tapi bukan hanya soal mengganti saja. Kami ingin lebih smooth, agar tidak ada banyak kendala. Karena bukan hanya di sini, di Indonesia juga sama (terganggu) kalau keterlambatan lebih dari setengah hari atau satu hari."
Sebab, banyak keluarga jemaah yang sudah bersiap menyambut di Tanah Air, Namun dengan adanya keterlambatan, hal ini juga akan cukup mengganggu para keluarga jemaah di Tanah Air.
"Kami ingin memastikan jadwal 'terkunci' dengan baik."
Baca Juga: Kemenag Kota Taman Antisipasi Persebaran Covid-19 Jelang Kedatangan 71 Jemaah Haji
Sekadar informasi, pemulangan jemaah haji gelombang pertama sudah memasuki fase 50 persen. Kementerian Agama bakal mengawal pemulangan jemaah haji gelombang ke-dua melalui Bandar Udara Internasional Pangeran Muhammad bin Abdulaziz, Madinah, Arab Saudi.
Langkah-langkah antisipatif tersebut dibahas melalui rapat evaluasi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Pusat dan Arab Saudi yang digelar di Kantor Urusan Haji (KUH), Jeddah, Jumat (29/7/2022).
"Alhamdulillah, pada siang sampai sore hari ini, dari PPIH Pusat dan Arab Saudi melakukan evaluasi terhadap penyelenggaraan ibadah haji tahun ini, khususnya di tahapan akhir," ujar Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Hilman Latief yang memimpin rapat evaluasi.
Dalam rapat evaluasi itu, salah satu agenda utama membahas soal pemulangan jemaah yang kini sudah masuk 50 persen. Karena itu, Kementerian Agama akan mengawal proses pemulangan jemaah haji yang bakal terus berjalan hingga pertengahan Agustus.