Tersisa Rp239 Triliun, Perempuan Terkaya Asia Kehilangan Harta Akibat Krisis Sektor Properti di China

SiswantoABC Suara.Com
Jum'at, 29 Juli 2022 | 13:07 WIB
Tersisa Rp239 Triliun, Perempuan Terkaya Asia Kehilangan Harta Akibat Krisis Sektor Properti di China
Ilustrasi dolar dan emas [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Yang Huiyan, perempuan terkaya di Asia kehilangan lebih dari setengah kekayaannya selama setahun terakhir karena sektor properti China diguncang krisis keuangan.

Pemegang saham mayoritas di raksasa properti Country Garden ini, kehilangan kekayaan lebih dari 52 persen menjadi AS$16,1 miliar (Rp239 triliun), dari sebelumnya AS$33,9 miliar.

Rabu kemarin, nilai kekayaan Huiyan mengalami pukulan besar ketika sahamnya di Country Garden yang terdaftar di bursa Hong Kong turun 15 persen setelah perusahaan itu mengumumkan penjualan saham baru untuk mendapatkan uang tunai.

Huiyan mewarisi kekayaan ketika ayahnya, pendiri Country Garden, Yang Guoqiang, melakukan transfer seluruh sahamnya kepadanya pada tahun 2005.

Dia menjadi perempuan terkaya di Asia dua tahun kemudian, setelah penawaran umum perdana perusahaan pengembang ini di bursa saham Hong Kong.

Tapi status itu sekarang mendapatkan tantangan dari taipan bahan kimia, Fan Hongwei yang menjadi 'runner-up' dengan kekayaan bersih AS$16 miliar pada hari Kamis (28/07).

Sebelumnya Pemerintah China memperketat utang berlebihan di sektor properti pada tahun 2020, menyebabkan pemain utama seperti Evergrande dan Sunac kesulitan untuk melakukan pembayaran.

Raksasa properti tersebut terpaksa melakukan negosiasi ulang dengan kreditur saat mereka nyaris jatuh bangkrut.

Konsumen properti di China marah karena konstruksi rumah yang mereka beli mengalami keterlambatan serta penundaan. Para konsumen menghentikan pembayaran cicilan KPR untuk rumah yang mereka beli namun belum selesai.

Baca Juga: 6 Pemilik Klub Sepak Bola Terkaya di Dunia, Siapa Bisa Tandingi Mohammed bin Salman?

Meskipun Country Garden relatif tidak terpengaruh oleh gejolak industri properti, namun para investor khawatir dengan pengumuman perusahaan yang berencana mengumpulkan lebih dari AS$490 juta melalui penjualan saham, sebagian untuk membayar utang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI